"Tapi itu jadi refleksi buat aku belajar lebih giat dan selalu belajar," kenang Yusuf, yang selepas kekalahannya tersebut memutuskan untuk belajar robotika dengan salah seorang praktisi di dekat rumahnya yang terletak di daerah Maguwoharjo, Sleman.
Kegemarannya di bidang robotika kemudian vakum ketika ia kelas enam. Kala itu, Yusuf bersama orang tuanya memutuskan untuk fokus dengan pencapaian akademis.Â
Apalagi, saat itu Yusuf harus mengejar banyak ketertinggalan materi akibat seringnya ia mengikuti kompetisi robotika, untuk mengikuti ujian nasional dengan tuntas. Perjuangan tersebut terbayar ketika ia tak hanya berhasil mendapat nilai yang memuaskan, tapi juga diterima di SMP MBS Yogyakarta.
Kegemaran robotika berlanjut di SMP. Ketiadaan ekstrakulikuler robotika di MBS, membuat Yusuf harus pulang ke rumahnya tiap libur untuk belajar robotika. Karena sehari-hari Yusuf harus berada di MBS untuk belajar dan mengaji Tahsin maupun Tahfidz hafalan Qur'an, jadilah ia hanya mengikuti pembelajaran robotika ketika libur.
Penyerahan medali emas di Osaka, Jepang.
Seiring waktu, ia mengenal seorang seniornya bernama Surya. Kala itu Surya yang juga sudah lama belajar robotika secara mandiri, mencari seorang partner untuk mengikuti lomba robotik yang pada Oktober lalu digelar di Osaka.Â