JAKARTA (KRjogja.com) - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad meminta maaf dan meralat ucapannya yang dinilai menghina orang Bugis.
"Pak Mahatir kalau mau gentlemen, harus meralat itu. Jangan dihubungkan, kita bisa mengatakan juga, seorang yang berbuat kemudian dihubungkan dengan sukunya, tentunya tidak seperti itu," kata JK di kantornya, Jakarta, Selasa (7/11/2017).
JK mengaku tersinggung dan terkejut mendengar pernyataan Mahathir tersebut. Sebab menurutnya, tidak sepantasnya tindakan kriminal yang dilakukan oknum tertentu digunakan untuk menilai masyarakat dari suku itu secara keseluruhan.
"Sebagai orang Bugis saya protes juga, terkejut juga, merasa dihubung-hubungkan orang Bugis dengan kriminal," ujarnya.
"Karena itulah maka pak Mahatir harus minta maaf karena orang Bugis bukan hanya di Sulawesi Selatan, Indonesia, di Malaysia kira-kira ada 2 juta orang Bugis di sana," tegasnya.
Namun, JK menerangkan pernyataan yang menyinggung tersebut tidak akan mempengaruhi hubungan luar negeri Indonesia dan Malaysia.
"Tidak, tidak. Cuma sebagai etnis tentu tidak bagus berkata seperti itu," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, Mahathir menyebut komunitas Bugis di Malaysia sebagai keturunan perompak. Ucapan Mahathir itu disampaikan dalam acara bertajuk “Sayangi Malaysia, Hapuskan Kleptrokrasy†yang digelar pada 14 Oktober. Ia mengatakan bahwa Malaysia sekarang dipimpin oleh seseorang berlatar belakang perompak Bugis. (*)Â