JAKARTA (KRjogja.com) – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) ikut menanggapi kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Kepala Negara memanggil Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk meminta keterangan ihwal perkembangan kasus terror tersebut.
Usai pertemuan tersebut, Jenderal bintang empat itu langsung memperlihatkan satu buah sketsa wajah yang diduga kuat merupakan salah satu pelaku aksi keji tersebut. Ciri-cirinya adalah seorang pria berkulit sawo matang dengan rambut ikal keriting dan tinggi badan sekira 167 sentime‎ter.
Menanggapi hal itu, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Poengki Indarti mengatakan pihaknya percaaya dalam waktu dekat aparat kepolisian akan segera meringkus pelaku penyerangan kepada Novel. Karena sketsa wajah yang dirilis oleh kapolri itu dapat mempermudah jajarannya dalam menemukan keberadaan terduga oknum dari aksi keji tersebut.
“Polisi segera bergerak untuk menemukan dan menangkap orang yang diduga sebagai pelaku,†kata Poengki kepada Okezone, Sabtu (5/8/2017).
Tak hanya itu, lanjut dia, keterangan dari Novel dalam mengusut tuntas perkara itu sangat diperlukan kepolisian. Karena, yang mengetahui awal mula kejadian hingga peristiwa itu terjadi hanya dia sendiri. “Saksi korban penting didengar keterangannya dalam mengungkap kasus,†tandas Poengki.
Sekadar informasi, Novel mendapatkan teror penyiraman air keras oleh orang tidak dikenal usai menjalankan Salat Subuh di Masjid Jami Al-Ihsan di RT 003 RW 010, Jalan Deposito, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 11 April 2017, lalu.
Akibatnya, Novel mengalami kerusakan mata yang cukup parah hingga harus dilarikan ke Singapura. Saat ini, Novel sudah dilakukan perawatan medis lebih dari tiga bulan di Rumah Sakit di Singapura dan akan segera menjalani operasi besar terhadap mata kirinya. (*)