nasional

Bukit (Ng)ISIS Nglinggo, Sensasi Sunrise Sembari Minum Teh Lokal

Senin, 5 Juni 2017 | 08:57 WIB

Homestay Rimbono merupakan satu dari 50 homestay yang ada di Desa Wisata Nglinggo. Bangunan Homestay Rimbono begitu menonjol. Berbeda dengan rumah-rumah di Desa Wisata Nglinggo, lainnya. Jika kebanyakan rumah di desa itu menggunakan tembok bata, Homestay Rimbono dominan menggunakan kayu dengan konsep rumah panggung. Kesan natural pun terasa. Apalagi, di belakang bangunan homestay ini tumbuh pepohonan.

Tak heran bila wisatawan Eropa –terutama dari Jerman dan Perancis—selalu memilih kamar yang berada di belakang. Kamar yang menghadap ke pepohonan itu. “Turis Jerman selalu memilih kamar ini. Mereka menyebut kamar yang menghadap hutan,” jelas Melkey Binaro.

Kamar-kamar di Homestay Rimbono berada pada bangunan sendiri-sendiri. Ada yang satu bangunan satu kamar, ada yang satu bangunan dua kamar. Kamar langganan turis Eropa itu terdiri dari bangunan dengan dua kamar. Di antara dua kamar ada ruang televisi. Kamar ini berada di atas kolam ikan. Kamar mandi ada di dalam kamar. Semuanya ada 11 kamar yang bisa menampung hingga 50 tamu.

Paket standar yang ditawarkan adalah “Paket 24 Jam” senilai Rp 2,5 juta untuk 10 orang. Paket ini mendapatkan fasilitas menginap 3 kamar di Rimbono Homestay, 1 paket bebakaran untuk 10 orang, 3 jip offroad, 3x makan, 3x minum dan snack. Paket ini mendapatkan atraksi offroad dan berburu sunset plus sunrise.

Wisatawan dengan Paket 24 jam ini  mulai check ini pada pukul 14.00 dan mendapat welcome drink. Lalu pada pukul 15.00 meeting point/acara bebas. Baru pada pukul 16.30 persiapan melihat sunset, menuju lokasi sunset untuk  melihat matahari terbenam. Pada 18.00 kembali ke homestay, mandi dan acara bebas. Pada pukul 20.00 makan malam lanjut dengan bebakaran hingga pukul 22.00 untuk kemudian istirahat.

Pada pukul 04.45 keesokan harinya, persiapan untuk eksplore sunrise. Sekitar jam 05.00 berangkat melihat sunrise dengan jip di Bukit Ngisis sembari menikmati teh/kopi dan snack. Kemudian lanjut naik ke Gunung Jaran. Berketinggian sekitar 1.000 mdpl.

Lalu pada 07.00 sarapan pagi, lanjut dengan edukasi di Rumah Teh di tengah-tengah kebun teh Nglinggo. Di tempat ini diajari cara memetik daun teh hingga menyangrai dan menyajikannya. Selepas dari sini, sekira pukul  08.00 menuju ke Air Terjun Watu Jonggol. Air terjun yang airnya tak pernah berhenti mengalir. Sejam kemudian, Kembali ke homestay, istirahat dan berganti pakaian.

Halaman:

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB