JAKARTA, KRJOGJA.com - Dirgo Purbo, pengamat energy security mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak yang dari tahun ke tahun semakin meningkat, tidak ada jalan lain pemerintah melalui PT Pertamina harus membangun kilang baru.
"Yang membangun kilang tidak harus PT Pertamina. Boleh-boleh saja swasta, lokal maupun asing yang membangunnya," kata Dirgo dalam pernyataannya di Jakarta, Minggu (21/5/2017). Â Selain itu ia menyebutkan, pemerintah sebetulnya sudah memikirkan swasembada bahan bakar minyak.
Dirgo menyebutkan demikian, karena pada era Orde Baru, pemerintah sempat merencanakan membangun empat kilang minyak baru, EXOR 1 , 2, 3, dan 4. Dari empat rencana ini, hanya satu yang dibangun oleh pemerintah yaitu Kilang Balongan pada tahun 1994. Artinya sudah 20 tahun Indonesia tidak membangun kilang baru.
Sementara Harry Poernomo yang pernah menjabat sebagai Direktur Hilir PT Pertamina (Persero) mengatakan, persoalan yang harus diperhatikan oleh PT Pertamina dalam membangun kilang adalah jaminan pasokan minyak. Terhadap hal ini, di Komisi VII DPR RI mendukung langkah PT Pertamina mengembangkan kapasitas kilang yang sudah ada dan membangun kilang baru.Â
"Tapi, yang menjadi pertanyaan kita adalah bagaimana dengan jaminan pasokan minyak mentahnya? Kita sangat tergantung dengan pasokan minyak mentah dari luar. Jika terjadi gejolak politik atau terjadi bencana alam di negara pemasok, akan mengakibatkan pasokan minyak mentah terganggu. Di sini lah pentingnya jaminan pasokan minyak mentah jika PT Pertamina mau membangun kilang baru," kata Harry seraya menyoroti pendanaan pembangunan kilang minyak, sebaiknya yang digunakan tidak berasal dari APBN. (Ful)