JAKARTA, KRJOGJA.com - Nahdlatul Ulama mendukung pemerintah membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia itu menilai, ideologi khilafah yang diusung HTI berpotensi membawa perpecahan bangsa.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siradj menegaskan, agenda pembentukan negara khilafah yang diusung HTI bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Pembubaran HTI perlu dilakukan walaupun organisasi itu tidak melakukan kekerasan.
Said mengatakan, sejak awal Indonesia didirikan, para pendiri bangsa dari kalangan tokoh Muslim maupun non-Muslim telah menyepakati sebuah bangsa yang menghormati kebinekaan. "Maka jika ada yang merongrong keutuhan kita, merongrong Pancasila, dan tidak menghormati kebinekaan, tidak menghormati UUD 1945, harus dibubarkan. Anggotanya kita tarik kembali, organisasinya kita bubarkan," kata Said di kantor PBNU.
Dikatakannya, Indonesia berada di ambang perpecahan jika organisasi seperti HTI dibiarkan. Selain itu, kata Said, tidak ada alasan pemerintah untuk mempertahankan HTI.
Kendati demikian NU menyerahkan kewenangan pembubaran HTI kepada pemerintah melalui jalur hukum. Said yakin, pemerintah telah menyiapkan data dan fakta sebelum membawa kasus ini ke pengadilan. (*)