nasional

Walau Jinak, Piton Tetap Seekor Pamangsa

Jumat, 31 Maret 2017 | 17:03 WIB

TEWASNYA Muhammad Akbar, petani kebun kelapa sawit di Karossa, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat yang ditemukan tak bernyawa di dalam perut ular Piton, Senin (27/3/2017) malam lalu semakin menjauhkan persahabatan manusia dengan binatang melata tersebut. Ular Piton atau Sanca Kembang yang sebelumnya dikenal jinak dan banyak dipelihara orang ternyata juga bisa melumat manusia.

Selama ini binatang melata yang dalam bahasa latin disebut Python Reticulatus tersebut nampak jinak dan hanya memangsa hewan lain yang lebih kecil darinya, seperti ayam maupun babi hutan. Dengan panjang bisa mencapai 10 meter, ular Piton lebih mengandalkan lilitannya untuk mengalahkan mangsanya.

Beda dengan ular Cobra yang memiliki bisa mematikan, Sanca Kembang ini tak berbisa walaupun gigitannya juga dapat menimbulkan rasa sakit. Setelah melumpuhkan mangsanya dengan gigitan, Piton akan melilitkan tubuh panjangnya untuk membuat santapannya lemah dan setelah tak berdaya kemudian baru menelannya secara perlahan.

Beberapa hari setelahnya usai proses pencernaan dilakukan organ dalam ular, si Piton akan mengeluarkan santapannya dalam bentuk tulang yang tak bisa tercerna. Jika sudah demikian hewan melata ini bisa kuat menahan lapar sampai berminggu-minggu baru kemudian akan mencari mangsa kembali.

Nama ular Piton juga tak segarang hewan sejenisnya yang dikenal di kawasan Amazona Amerika yakni Anaconda. Melata yang satu ini panjangnya bisa mencapai lebih dari 10 meter dengan diameter diatas 15 cm. Selain dikenal agresif, Anaconda juga doyan memakan manusia maupun binatang besar lainnya seperti kijang maupun anak kuda nil.

Nasib Akbar ini mungkin baru pertama kali ditemukan dimana seekor Piton memangsa manusia. Sejinak-jinaknya ular, tetap saja melata tersebut merupakan binatang buas dengan sifat dasarnya yang memangsa saat merasa lapar. (*)

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB