nasional

Ditjen PSP Sukses adakan Kegiatan Berbasis Responsif Gender

Senin, 16 Januari 2017 | 17:40 WIB
Istimewa

JAKARTA, KRJOGJA.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) sukses melakukan Responsif Gender dalam penyusunan kebijakan.

Hal ini sesuai Inpres No 9 tahun 2000 yang mengamanatkan agar program pembangunan pada umumnya dapat merespon potensi, permasalahan, kebutuhan, dan kepentingan sumberdaya manusia yang menjadi subyek pembangunan, yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. 

"Untuk itu semua lembaga pemerintah baik pusat maupun daerah wajib mengintegrasikan aspek gender dalam penyusunan kebijakan, program dan kegiatan sesuai tupoksi," ujar Direktur Jenderal PSP Dadih Permana. 

Bahkan Kementan meraih penghargaan tertinggi Anugerah Parahita Ekapraya (APE) 2018 kategori mentor, tingkat kementerian/lembaga (K/L). Kementan dianggap menjadi kementerian yang memiliki komitmen dalam upaya mewujudkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam program dan kegiatannya.

Ditjen PSP sudah membuat kegiatan percontohan dalam tema optimasi lahan responsif gender sejak tahun 2012 dan terus berkelanjutan. Di antaranya Pengembangan Irigasi Partisipatif (PIP) Responsif Gender, Pilot Project Optimasi Lahan Responsif Gender melalui kegiatan Konservasi Lahan, Pilot Project Optimasi Lahan Responsif Gender melalui kegiatan Pemanfaatan Lahan Pekarangan dan Pilot Project Optimasi Lahan Responsif Gender melalui kegiatan Integrasi Lahan Sawah dan Ternak Itik.

Kemudian ada Pilot Project Optimalisasi Lahan Responsif Gender melalui Pengintegrasian Ternak Kelinci dengan areal tanaman pangan/hortikultura, Pilot Project Optimalisasi Lahan Responsif Gender melalui Pengintegrasian Ternak  Kelinci, Kambing dan Itik, dan Pilot Project Optimalisasi Lahan Responsif Gender melalui Pengintegrasian Ternak Kambing."Pilot percontohan Pengembangan Irigasi Partisipatif (PIP) Responsif Gender dilaksanakan P3A Triguna Tirta di desa Srikayangan, Sentolo, Daerah Istimewa Yogyakarta," ungkapnya.

Sementara, Pilot Project Optimasi Lahan Responsif Gender melalui konservasi lahan  dilaksanakan di dua provinsi. Yakni Jawa Barat (Kabupaten Bogor) dan Jawa Tengah (Kabupaten Purbalingga dan Banjarnegara). 

"Kegiatan optimasi lahan melalui konservasi lahan ini ditujukan untuk mencegah degradasi lahan, erosi, banjir dan lainnya. Melalui kegiatan dem farm dan pelatihan dengan melibatkan patisipasi petani laki-laki dan perempuan serta meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani  serta kesejahteraan keluarga petani," papar Dadih.

Halaman:

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB