JAKARTA (KRjogja.com) - Bagi Anda yang tidak mau jauh-jauh ke luar kota? Hanya ingin berwisata ke tempat yang tidak terlalu jauh dari ibu kota? Kota Lebak, Provinsi Banten itu bisa menjadi salah satu alternatifnya. Kota yang hanya 3 jam dari Jakarta itu sudah siap menanti wisatawan yang merayakan tutup-buka tahun 2016-2017. Â
"Sangat cocok untuk Tahun Baru bersama keluarga, kami punya Pantai Sawarna, pemandian air panas Cipanas, Pantai Bageudur, Cibobos, Pulo Manuk, Baduy, Arung Jeram dan Binuangeun," ujar Kepala Dinas Pariwisata Lebak, Hayat Syahida.
Hayat menargetkan, di akhir tahun 2016 ini Lebak harus kedatangan sekitar 300 ribu wisatawan. â€Lebih banyak lebih bagus, karena per bulan Oktober saja sudah 270 ribu wisatawan. Kami optimis karena hanya lewat darat dari Jakarta, Lebak mudah didatangi,†ujar Hayat.
Maka dari itu, imbuh Hayat, pihaknya juga sudah mentargetkan Lebak di tahun 2017 bisa dikunjungi oleh 500 ribu wisatawan yang mengunjungi tempat-tempat wisata selama tahun 2017 mendatang. Untuk memenuhi target tersebut, Â Hayat menjelaskan, Pemkab Lebak akan membenahi sarana dan prasarana di sejumlah tempat wisata, terutama destinasi wisata yang menjadi andalan. Selain itu, berbagai event akan digelar guna menarik minat wisatawan. "Kami juga terus berupaya mencari destinasi baru agar seluruh potensi wisata di Lebak bisa dimaksimalkan," katanya.
Untuk urusan kearifan lokal dan seni, Lebak juga jagoannya. Sebut saja Musik Gamelan Tatalu, pertunjukan kesenian khas Baduy Mapag Semah. Lebak juga saat ini sedang menggenjot wisata religi 1000 Madrasah.  Sebagai kawasan yang berdekatan dengan Tanjung Lesung yang sudah ditetapkan sebagai 10 Bali Baru, Lebak memang potensi besar di wisata alam, wisata budaya dan wisata religi. Wisata alamnya, ada pantai Ciantir Sawarna, tempat wisata terpopuler di Lebak. Selain itu, ada juga Pantai Tanjung Layar, Pantai Karang Bokor, Kebun Teh Cikuya yang punya panorama seperti Puncak – Bogor, Curug Munding, Pantai Bagedur, Curug Ciporolak, Curug Kumpay, serta Gua Lalay.
Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam berbagai kesempatan menyampaikan bahwa wisatawan itu kalau harus berjalan darat disarankan tidak boleh lebih dari 2 – 2,5 jam. Dia akan boring dan enggan datang kembali meskipun destinasinya bagus. Salah-salah, bisa mengadu ke dunia maya, berkeluh kesah dan menyalahkan sana sini melalui media social. Karena itu, sebelum sampai ke destinasinya, harus ada sasaran antara, seperti atraksi atau rest area yang bagus dan nyaman bagi travellers. (*)