BAKU CITY (KRjogja.com)-Pebalap Indonesia Muhammad Sean Gelael masih belum menemukan setingan mobil yang pas untuk balapan GP2 Seri III yang akan berlangsung di sirkuit Baku City Azerbaijan akhir pekan ini.Â
Pebalap tim Pertamina Campos Racing yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia ini harus memulai balapan dari posisi ke-20 untuk balapan feature pada hari Sabtu (18/6/2016) malam WIB.
Hasil di babak kualifikasi yang berlangsung , Jumat (17/8/2016) tengah malam WIB tak jauh berbeda dengan hasil latihan bebas beberapa jam sebelumnya. Sean memulai sesi latihan dengan setelan mobil medium downgorce sampai putaran ke delapan. Setelah itu setelan mobil diubah ke low downforce.
Sayangnya perubahan setingan mobil itu belum berjalan mulus. Ditambah lagi ada kepingan mobil Nicholas Latifi yang masuk ke sayap kiri mobil Sean, sehingga akhirnya bermasalah. Pebalap berusia 19 tahun itu pun mesti mengakhiri sesi latihan di posisi belakang.
Saat sesi kualifikasi, Sean masih belum juga menemukan setingan yang pas. Catatan waktu terbaiknya hanya satu menit 54, 717 detik. Situasi yang sama juga dialami rekan setimnya, Mitch Evans. Pebalap Selandia Baru ini membuat torehan waktu terbaik satu menit 53,401 detik. Hasil ini menempatkan Evans di urutan ke-15 pada Start balapan Feature.
“Sebenarnya mobil sudah mulai improve pada sesi kualifikasi. Namun, karena sesi kualifikasi sempat dihentikan, untuk mendapatkan feeling menjadi susah lagi. Hasilnya memang tidak bagus, semoga bisa lebih maksimal saat balapan,†kata Sean yang selalu menargetkan berada di posisi 15 besar dalam balapan penuh perdananya di ajang GP2.
Hasil menggembirakan didapat Antonio Giovinazzi. Pebalap asal Italia yang juga didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia ini mencetak waktu tercepat satu menit 51,752 detik. Hasil ini akan menempatkan Anto, yang membawa bendera tim Prema Racing, di posisi start terdepan.
Karakteristik Sirkuit Baku City yang rumit memang tak hanya menyulitkan pebalap, tetapi juga tantangan besar bagi tim mekanik untuk mendapatkan setingan mobil yang pas. Kombinasi antara lintasan lurus yang panjang dan beberapa tikungan dengan lintasan sempit adalah tantangan yang harus ditaklukkan. Tak hanya untuk pebalap atau tim mekanik GP2, situasi ini juga berlaku untuk pebalap dan mekanik tim Formula 1.