nasional

Alasan Kolak Menjadi Kuliner Khas Buka Puasa

Jumat, 10 Juni 2016 | 11:42 WIB

INDONESIA memiliki ragam kuliner yang khas atau hadir saat bulan suci Ramadan. Dari beragam menu itu, bisa dikatakan kolak menjadi santapan wajib untuk takjil dan paling sering disantap. Bentuknya beragam mulai kolak pisang, telo, labu sampai modifikasi lainnya.

Kolak dipilih karena mempunyai rasa yang sangat manis sehingga sangat bagus jika di jadikan minuman berbuka puasa. Namun, ada makna lain mengapa sajian ini menjadi istimewa. Setiap daerah pada masa bulan ramadan, memasukkan kolak sebagai menu buka puasanya. Sampai saat ini, kolak yang paling di kenal banyak orang atau populer adalah kolak pisang. Kolak berasal dari kata Khalik yang berarti sang pencipta langit dan bumi, Allah SWT.

Lalu, kolak diartikan dengan mendekatkan diri kepada sang pencipta semesta alam, Allah SWT.  Bahan-bahan untuk membuat kolak juga ternyata bukan tanpa arti. Mulai dari pisang, yang paling umum dipakai untuk membuat kolak adalah pisang kepok atau bisa diplesetkan menjadi kapok, ini berarti kita harus kapok atau harus bertobat. Sedangkan ubi yang biasa disebut ‘telo pendem’ atau ketela yang terpendam mempunyai arti mengubur kesalahan yang pernah kita perbuat.

Zaman dulu, kolak ini selalu disajikan mulai dari bulan Ruwah, dimana bulan ini adalah saatnya umat Islam lebih mendekatkan dirinya pada Tuhan. Kemudian kebiasaan ini berlanjut pada bulan setelahnya yaitu Ramadhan dan dijadikan sebagai minuman untuk berbuka puasa.

Kira-kira dari mana ya asalnya kolak?

Berdasarkan beberapa sumber, asal muasal kolak bisa kita telusuri pada saat awal penyebaran agama Islam di pulau Jawa. Pada saat itu, untuk menyebarkan agama Islam para ulama biasanya menggunakan cara-cara yang sederhana. Hal ini dilakukan supaya ajaran yang disampaikannya lebih menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat Nah, salah satunya dengan kolak. Jadi, ulama saat itu menjadikan kolak sebagai media untuk menyebarkan agama Islam. (*)

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB