nasional

Era Presiden Joko Widodo, Pariwisata Jadi Andalan

Sabtu, 4 Juni 2016 | 16:25 WIB

JAKARTA (KRjogja.com) - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani makin terkesan dengan keseriusan Presiden Joko Widodo, yang membangun Indonesia melalui fondasi pariwisata. Baru kali ini sektor pariwisata menjadi prioritas, selain infrastruktur, pangan, energi dan maritime. 

"Saya harus jujur mengakui kalau dibandingkan dengan presiden-presiden sebelumnya, Jokowi paling serius mengembangkan Pariwisata Indonesia. Terlihat dari struktur anggaran yang berani tanpa bada basi menaikkan dalam persentasi yang siginifikan. Kebijakan soal 10 Bali baru ini juga menjadi bukti konkret komitmen presiden. Ini perkerjaan jangka menengah dan panjang. Tapi presiden, meskipun membangun pariwisata itu semua orang tahu, return-nya lama. Investasi besar," terang Haryadi Sukamdani.

Setelah 10 top destinasi itu, kata Hariyadi, juga akan menambah kawasan pariwisata lagi. Riau, Sumbar, Jabar, Sulsel makin bersaing untuk bangkit. Itu akan menjadi legenda baru bagi republik ini yang mensejahterakan masyarakat dengan model yang berkelanjutan. Riau, Sumbar, Jabar, Sulsel dan seterusnya yang akan switch ke model pembangunan pariwisata yang sustainable. 

Kebetulan, pariwisata Indonesia juga tidak buruk. Berdasarkan tour and travel competitiveness index versi World Economic Forum (WEF), dengan kualitas layanan berstandar global, pariwisata Indonesia unggul di price.  "Indonesia juga kuat di nature dan culture, destinasinya banyak, alamnya indah. Budayanya pun sangat kuat. Yang dibutuhkan saat ini tinggal pembenahan. Misal, turis dari negara-negara bebas visa kunjungan jangan lagi digiring ke visa on arrival," tambah Haryadi.

Senada dengan Hariyadi, Vice President El John, Johnnie Sugiarto, yang merupakan salah satu pemain besar di bisnis pariwisata nasional, juga sangat yakin akan peluang keberhasilan target yang dicanangkan Jokowi. Dengan potensi yang dimiliki negeri ini, pemerintah dinilai hanya perlu memberikan akses yang lebih lancar bagi para wisatawan untuk darang ke objek-objek wisata yang ada di Indonesia. "Bukanlah hal yang mustahil bahwa suatu saat nanti devisa Indonesia yang terbesar akan dihasilkan dari pariwisata. Kita melihat betapa potensi pariwisata Indonesia yang begitu banyak dan indah, hanya tidur nyenyak belum tersentuh tangan-tangan dingin investor untuk mengembangkannya," jelas Johnnie Sugiarto.(*)

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB