nasional

Waspada! Pasien Covid Rentan Resiko Hipertensi

Selasa, 22 Agustus 2023 | 09:30 WIB
ilustrasi covid-19



Krjogja.com - Pasien Covid-19 harus mawas diri. Penelitian terbaru menunjukkan mereka harus menghadapi resiko tekanan darah tinggi yang berkepanjangan meski sebelumnya tidak pernah pernah mengalami masalah tekanan darah sebelumnya.

Penelitian itu sebagaimana diungkapkan Tim Duong, wakil ketua penelitian di Albert Einstein College of Medicine dan Montefiore Medical Center di New York City, sebagaimana dimuat di jurnal Hypertension pada 21 Agustus lalu.

Duong menuliskan peningkatan risiko peningkatan tekanan darah tinggi tidak hanya pada pasien Covid yang sakit parah yang dirawat di rumah sakit.

Peningkatan tekanan darah tinggi itu rata-rata enam bulan setelah infeksi awal, yakni mencapai lebih dari seperlima pasien.

Namun angka itu turun hingga di bawah 11% di antara pasien COVID yang tidak pernah dirawat di rumah sakit.

Peneliti Duong ini mencakup sebanyak 45.000 pasien COVID, yang terinfeksi awal pada Maret 2020 dan Agustus 2022. Mereka kemudian menjalani pemeriksaan lanjutan tiga hingga sembilan bulan setelah diagnosis awal itu.

Dari jumlah tersebut, sekitar 28.500 tidak memiliki riwayat tekanan darah tinggi.

Penelitian dari 5.562 pasien COVID yang dirawat di rumah sakit tanpa masalah tekanan darah sebelumnya, rupanya hampir 1.500 kembali untuk tindak lanjut. Dari kelompok tersebut, hampir 21% mengalami tekanan darah tinggi terus-menerus.

Sedangkan dari 23.000 pasien COVID yang tidak dirawat di rumah sakit tanpa masalah tekanan darah sebelumnya, lebih dari 5.500 terlihat saat tindak lanjut. Di antara kelompok ini, hampir 11% juga menderita tekanan darah tinggi yang terus-menerus.

Sementara  dalam penelitia yang membandingkan data tersebut dengan hampir 14.000 pasien influenza. Tidak ada yang terinfeksi COVID selama jangka waktu penelitian, dan sekitar 11.500 tidak memiliki riwayat tekanan darah tinggi.

Duong yang meneliti pula pada pasien influenza, rupanya sekitar 600 pasien influenza yang dirawat di rumah sakit, hampir 150 kembali untuk pemeriksaan lanjutan. Dari jumlah tersebut, sekitar 16% telah mengalami tekanan darah tinggi terus-menerus.

Dan sekitar 11.000 pasien influenza yang tidak dirawat di rumah sakit, 2.400 menjalani pemeriksaan lanjutan. Lebih dari 4% dari mereka menderita tekanan darah tinggi yang persisten.

Tekanan darah tinggi persisten sendiri lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, laki-laki, pasien dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya termasuk penyakit ginjal kronis dan arteri koroner, serta penyakit paru obstruktif kronik.

Duong tidak mengetahui yang menyebabkan pasien yang menderita COVID risiko terkena tekanan darah tinggi jauh lebih tinggi dibandingkan pasien influenza.

Namun dia berspekulasi virus corona dapat menyebabkan "disfungsi" kesehatan jantung secara keseluruhan, di samping "disregulasi" tekanan darah tertentu.

Dia menyebutkan serangkaian masalah terkait COVID seperti tekanan psikologis, tingkat aktivitas yang menurun, pola makan yang buruk, cedera ginjal, masalah pernapasan, dan peradangan yang meluas kemungkinan menjadi penyebabnya.

Kepala penyakit menular dan kesehatan masyarakat global di University of California, San Diego, Dr. Davey Smith menyampaikan gambaran temuan itu sebagai sesuatu yang harus di cermati dan menjadi perhatian semua pihak.

Pasalnya, tekanan darah tinggi sudah bertanggung jawab atas sekitar 13% dari semua kematian di seluruh dunia. Maka itu bila COVID meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, wajar bila risiko kematian akan meningkat secara bersamaan. (Osy)

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB