nasional

Dibanderol Rp85 Miliar, Ini Kemampuan dan Spesifikasi Super Tucano

Jumat, 17 November 2023 | 00:30 WIB
Mengenal lebih dekat Super Tucano, pesawat tempur TNI AU yang jatuh di Malang (istimewa)

Krjogja.com - Jakarta - Dua pesawat TNI AU jatuh di Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru (TNBTS), tepatnya di Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis, (16/11/2023) siang.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksma Julius Widjojono menerangkan, EMB 314 Super Tucano dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang mengalami Lost contact saat melaksanakan misi Profisiensi Formation Flight dengan rute penerbangan Lanud Abdulrachman Saleh.

"Pesawat Take off dari Lanud Abdulrachman Saleh pada pukul 10.51 WIB dan dinyatakan Lost Contact pada Pukul 11.18 WIB," kata Julius dalam keterangan tertulis, Kamis (16/11/2023).

Sementara itu, Muhammad, warga setempat mengatakan lokasi jatuhnya pesawat TNI AU tersebut berada di lereng pegunungan yang biasa digunakan warga bertani kentang.

"Lokasinya berada di lereng gunung, areal pertanian warga," kata Muhammad salah satu warga di Pasuruan.

Diketahui, pesawat EMB 314 Super Tucano ini tiba di Indonesia pada pada 2012 lalu. Saat itu, Indonesia merogoh kocek sekitar USD 143 juta atau setara sekitar Rp 1,36 triliun (kurs rupiah saat itu).

Jumlah pesawat Super Tucano yang didatang Indonesia sebanyak 16 unit. Itu artinya, untuk 1 unit pesawat EMB 314 Super Tucano sekitar Rp 85 miliar.

Spesifikasi dan Kemampuan Pesawat Super Tucano

Dikutip dari laman tni-au.mil.id, EMB-314 Super Tucano sejatinya merupakan pesawat latih lanjut yang berkemampuan COIN (Counter Insurgency) atau pesawat anti perang gerilya. Dari desainnya, pesawat ini sangat pas untuk mendukung misi-misi pengintaian, close air support, dan penumpasan pemberontak.

Indonesia memiliki 16 pesawat EMB-314 Super Tucano yang dibeli Pemerintah Indonesia dari Brasil pada 2012 lalu yang di tempatkan di Skadron 21 Abd Malang. Armada baru ini bertugas menggantikan pesawat OV-10F Bronco yang kini telah di grounded karena usianya yang tua.

EMB-314 Super Tucano terdiri dari dua versi, tipe A-29ALX (kursi tunggal) dan AT-29B (kursi ganda). Khusus versi kursi ganda juga dapat digunakan sebagai elemen pesawat latih lanjut, dan versi inilah yang dimiliki oleh TNI AU.

Mengutip Indomiliter.com, EMB-314 Super Tucano merupakan hasil pengembangan pesawat latih EMB-312 Tucano yang dirilis pertama kali oleh Embraer pada tahun 1983. EMB-314 Super Tucano sendiri baru diluncurkan pada tahun 1992.

Mengemban tugas yang multi role, dengan penekanan pada serangan ke permukaan, menuntut pesawat bermesin Pratt & Whitney Canada PT6A-68C Turbo Propeller ini punya kemampuan manuver yang lincah. Dari parameter gravitasi, EMB-314 Super Tucano sanggup menahan gaya gravitasi maksimum hingga +7g dan -3.5g.


Sebagai perbandingan, jet tempur F-16 dan Sukhoi Su-27/Su-30 milik TNI-AU sanggup bermanuver hingga 9g. Semakin besar gaya g (gravitasi) menandakan tingkat manufer pesawat yang bersangkutan cukup tinggi, dan sangat ideal untuk bertarung secara dog fight. Level 7g di EMB-314 Super Tucano sebanding dengan F-5E Tiger, terbilang cukup lincah dan memberikan tingkat survivability cukup tinggi.

Halaman:

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB