nasional

Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Tahun 2023 Mencapai Rp 219,70 Triliun

Rabu, 28 Februari 2024 | 18:21 WIB

Krjogja.com - JAKARTA - Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengatakan, total pendapatan asuransi jiwa selama tahun 2023 mencapai Rp 219,70 triliun, perolehan ini menurun 2 persen dibanding periode yang sama tahun 2022 yang mencapai Rp 224,09 triliun.

"Meski pendapatan mengalami penurunan, namun industri asuransi jiwa menilai kinerjanya positif pada penjualan produk asuransi jiwa tradisional, meski produk asuransi jiwa unit link mengalami penurunan. Kami melihatnya unit link juga masih diminati masyarakat yang membutuhkan fitur investasi pada produk asuransinya,” kata Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon dalam Konferensi Pers Kinerja Industri Asuransi Jiwa Full Year 2023 di Jakarta, Selasa (27/02/2024).

Baca Juga: BPOM Akan Sanksi Produsen AMDK yang Mengandung Bromat Berlebih

Dikatakan, meskipun tercatat menurun dibandingkan dengan tahun 2022, produk asuransi jiwa unit link masih menunjukkan pertumbuhan. Sampai akhir tahun 2023, premi dari produk asuransi jiwa unit link mencapai Rp 85.33 triliun.

Sementara itu, produk asuransi jiwa tradisional masih mendominasi pendapatan premi dengan total perolehan sebesar Rp 92,33 triliun atau naik 14,12 persen dibandingkan dengan tahun 2022.

Dikatakan, pendapatan premi asuransi jiwa sampai dengan akhir tahun 2023 berjumlah Rp 177,66 triliun. Hasil investasi menunjukkan pertumbuhan positif dengan naik 46.244 atau mencapai total Rp 32,03 triliun,” lanjut Budi.

Industri asuransi jiwa di tahun 2023 mencatat pencapaian positif dengan jumlah tertanggung yang mencapai 84,84 juta orang atau meningkat 0,5 persen. Total uang pertanggungan juga meningkat 9,9 persen menjadi Rp 5.343,43 triliun.

“Dari data tersebut dapat menggambarkan bahwa setiap individu yang mempunyai asuransi jiwa rata-rata memiliki uang pertanggungan sebesar Rp 63 juta. Jika dibandingkan dengan nilai upah minimum Jakarta saat ini sebesar Rp 5,6 juta maka dari angka tersebut dapat disimpulkan bahwa industri asuransi jiwa dapat memberikan ketahanan keuangan keluarga kepada setiap pemegang polis selama kurang lebih 12 bulan jika terjadi risiko yang mengakibatkan kerugian finansial. Semakin tinggi uang pertanggungan yang dimiliki maka akan semakin memperkuat ketahanan keuangannya,” kata Budi.

Disisi lain, klaim asuransi mengalami peningkatan signifikan selama tahun 2023. Faktor utama pendorongnya adalah Inflasi medis yang tinggi. meliput harga fasilitas kesehatan, biaya perawatan rumah sakit termasuk biaya pelayanan, obat dan berbagai tes kesehatan. Faktor lainnya adalah perubahan Iklim ekstrim dan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang optimal.

Untuk mengatasi tantangan ini, industri asuransi jiwa mengambil langkah-langkah seperti meninjau kerja sama dengan rumah sakit, mengevaluasi produk dan premi berdasarkan pengalaman klaim, serta memfasilitasi diskusi antar perusahaan anggota AAJI.

Sementara itu, Ketua Bidang Literasi dan Perlindungan Konsumen AAJI, Freddy Thamrin memaparkan bahwa sepanjang tahun 2023 industri asuransi jiwa telah membayarkan klaim sebesar Rp 162,75 triliun. Jumlah tersebut tercatat menurun 6.8 persen dibandingkan dengan pembayaran klaim di tahun 2022.

“Sampai dengan akhir tahun 2023, kami telah membayarkan klaim sebesar Rp 162,75 triliun kepada lebih dari 10 juta penerima manfaat. Kami mencatat terjadi tren penurunan pembayaran pada beberapa jenis klaim, seperti klaim akhir kontrak, klaim meninggal dunia, klaim penebusan polis (surrender) serta klaim penarikan sebagian (partial withdrawal),” ungkap Freddy.

Namun demikian, klaim asuransi kesehatan justru semakin meningkat sepanjang tahun 2023. Di awal tahun (Januari - Maret) total klaim asuransi kesehatan berjumlah Rp 4,6 triliun dan sampai dengan Desember 2023 nilai tersebut terus melonjak hingga mencapai Rp 20.83 triliun.

Sementara ituKepala Departemen Investasi AAJI Rahmat Syukri menuturkan bahwa ekosistem investasi yang terjaga stabil di tahun 2023 memberikan kepercayaan kepada investor untuk menempatkan dananya di berbagai instrumen investasi.

Halaman:

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB