KRjogja.com - JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berdasarkan rekapitulasi perolehan suara hanya meraih sekira 3,87 persen suara sah nasional. Hasil tersebut membuat PPP gagal lolos ke Senayan lantaran tidak memenuhi ambang batas parlemen 4 persen.
Sebagai mitra koalisi di Pemilu 2024, PDIP akan mendukung PPP untuk menggugat hasil perolehan suara tersebut ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kami akan memberikan bantuan tidak hanya spirit tapi juga data-data yang diperlukan PPP karena C1 dari kami kan cukup lengkap supaya keadilan ditegakkan,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Media Center Jalan Cemara, Menteng, Kamis (21/3/2023).
Baca Juga: Melalui Pemanfaatan Social Commerce, Pemberdayaan UKM di Yogya Terus Didorong
Hasto menduga ada upaya untuk menggagalkan PPP melenggang ke Parlemen. Menurutnya, terdapat ambisi kekuasaan yang ingin mencoreng sejarah PPP sebagai partai politik yang selalu duduk di DPR RI.
"Jangan sampai karena operasi politik yang dilakukan membuat partai yang juga tetangga kami yang memiliki jejak sejarah perjuangan yang panjang dihilangkan sejarahnya karena ambisi kekuasaan,” ujar Hasto.
Menurut Hasto, suara PPP yang berlambang Ka'bah itu sengaja digemboskan lantaran mendukung pencalonan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Baca Juga: Pertamina Siagakan Pasokan BBM, LPG, dan Avtur Saat Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H di Solo Raya
"Jangan sampai partai Ka'bah ini dihilangkan sejarahnya karena mendukung Ganjar-Mahfud. Ini sudah kebangetan,” tandas Hasto. (*)