“Kita memang harus concern dalam penggunaan gadget ini, walaupun tidak semua tapi ada saja yang mempengaruhi minat belajar siswa siswi. Jadi perlu adanya kerja sama antara guru dan orang tua serta pemerintah dalam membentuk regulasi dalam penggunaan gadget yang benar saat proses pembelajaran,” pungkas Rayi.
Dengan berbagai topik yang disampaikan, talk show literasi digital yang dihadiri oleh 2.000 pelajar di Kota Banjarmasin ini berhasil menjadi forum penting untuk memahami dan merespons tantangan dalam pembentukan karakter generasi muda serta peluang dalam era digital yang semakin berkembang. Melalui kolaborasi dan pengetahuan yang tepat, diharapkan generasi muda di Kota Banjarmasin dapat memanfaatkan teknologi secara produktif dan aman.(ati)