nasional

Pemerintah Perlu Dorong Kemandiran Bahan Baku Obat

Jumat, 26 Juli 2024 | 17:35 WIB
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI) Noffendri saat memberi jawaban (istimewa)


Krjogja.com Jakarta - Pemerintah perlu mendorong kemandirian bahan baku obat, dan perlu membangun kemandirian dalam hal mengatasi masalah impor bahan baku obat yang membuat harga obat menjadi mahal. Penting bagi Indonesia memiliki bahan baku sendiri sebagai upaya membangun kemandirian.

Demikian Ketua Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI) Noffendri ,di Jakarta, Kamis (25/7/2024) sore. Menurutnya, Persoalan harga obat merupakan persoalan kemandirian. Hal ini bisa terlihat saat musibah seperti Covid 19 lalu. Jika Indonesia memiliki bahan baku sendiri tidak tergantung luar negeri.

“Harga bahan baku obat kita belum kompetitif, saya tidak bilang mahal, tapi tidak kompetitif, sehingga orang masih memilih bahan baku yang di luar,” ujar Noffendri di Kantor PP IAI, Jakarta Barat, Kamis (25/7/2024).

Baca Juga: Nasib Frogmore Cottage Usai Resmi Dikosongkan Pangeran Harry dan Meghan Markle


Dijelaskan Noffendri, alasan Indonesia masih menggunakan bahan baku impor karena dinilai harganya lebih ekonomis dan terjangkau. Namun, penyebab harga obat mahal tidak dilihat dari bahan baku saja.

"Jadi bicara bahan baku itu, pemerintah bisa memprogramkan bahan baku untuk kemandirian. Supaya kita tidak tergantung luar negeri, sehingga kalau kita terkena pandemi kita bisa bertahan," ucap Noffendri.

Baca Juga: PBNU Siapkan Tim Khusus untuk Kembalikan PKB ke Pangkuan NU

Jika membandingkan dengan negara Malaysia. Menurutnya, Indonesia lebih mandiri dari sisi pengembangan produk dibandingkan negara Jiran tersebut.

"Malaysia dia nggak mandiri di sisi produk karena dia mayoritas memakai obat originator. Produk Indonesia PMDN (Pemilik Modal Dalam Negeri) seharusnya itu kan diapresiasi," kata Noffendri. (Ati)

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB