Jayapura, KRjogja.com - Konsep “Jurnalisme Damai” bagi para wartawan untuk membangun ekosistem yang kondusif melalui pemberitaan di media dapat memberikan pencerahan bagi masyarakat dan saat ini menjadi tren di Bumi Cenderawasih, Papua.
Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Kantor Berita Antara Papua, Hendrina Dian Kandipi, ketika menerima audiensi sejumlah wartawan yang mengikuti Kunjungan Jurnalistik 2024 ke Provinsi Papua di Jayapura Papua, Selasa (6/8/2024).
"Membangun Papua itu perlu kerja sama dan kolaborasi lintas stakeholder termasuk awak media, karena itulah konsep jurnalisme damai sudah selalu kami tekankan, bukan hanya kepada jajaran Redaksi Antara tapi juga rekan-rekan jurnalis di Papua," kata Dian panggilan akrabnya.
Baca Juga: Ketua DPRD Resmikan Masjid Daimatul Jannah SMA N 2 Wates
Ia mengungkapkan, kondisi Papua saat ini sudah jauh berbeda dibandingan beberapa dekade lalu mengingat pembangunan di semua sektor baik perekonomian, budaya, sumberdaya manusia hingga infrastruktur masif dilakukan pemerintah, terutama di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Pemerataan kualitas SDM termasuk jurnalis Papua juga terus dilakukan pemerintah. Nah, tinggal bagaimana terus memotivasi SDM Papua untuk terus belajar serta selalu memberikan kesempatan tampil. Kesempatan itu yang mestinya juga diperbesar," ungkapnya.
Meski begitu Dian tidak memungkiri persepsi banyak orang di luar Papua yang masih memandang negatif, Papua itu tidak maju, banyak kekerasan dan hanya sebagai sebuah bagian dari Indonesia yang tersisihkan. Padahal kenyataan yang ada berbanding terbalik.
Baca Juga: Tokoh Muhammadiyah-NU Sepakat Nilai Pansus Haji Tidak Mendesak
Oleh karena itu, kepada pihak-pihak yang masih memiliki persepsi seperti itu, Dian mempersilakan berkunjung ke Papua, menetap beberapa lama. Tidak hanya singgah sebentar sehingga bisa melihat sendiri bagaimana kondisi Papua yang boleh dikata sudah setara dengan daerah lain di Indonesia.
"Kami berharap kunjungan teman-teman wartawan dari luar Papua ini bisa turut membantu membuka mata publik, bahwa pembangunan Indonesia saat ini sudah tidak jawa sentris, Papua sudah sangat merasakan bagaimana menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menuju Indonesia Maju, Indonesia Emas 2045," ucap Dian penuh semangat .
Sejumlah wartawan yang baru pertama kali datang ke Papua, langsung terbuka bagaimana persepsi negatif selama ini tentang Papua ternyata tidak benar. Para wartawan ini pun berharap teman-teman jurnalis bisa turut mempercepat pembangunan di Papua dan Indonesia umumnya.
Baca Juga: Hijaukan Kawasan Pesisir, Warga Ngentak Dibantu 200 Bibit Pohon
"Banyak tantangan menjadi jurnalis di Papua, tapi ternyata saat ini mereka tidak memikirkan berita click bait dengan memaksakan narasi yang cepat melainkan tidak akurat, tapi sudah memegang konsep jurnalisme damai, salut saya dan patut dicontoh," tutur Anton Wahyu Prihartono salah satu wartawan peserta yang hadir
Hal senada disampaikan jurnalis lain Ficky Ramadhan Budiono dari Media Indonesia. Ia mengaku takjub karena ternyata anak-anak muda di Papua sudah seperti generasi milenial di kota-kota lain Indonesia yang penuh dengan kreativitas.
"Jadi Papua ini sudah sangat maju sekarang, harus terus kita jaga. Termasuk tadi Kak Dian juga mengungkapkan bagaimana upaya meningkatkan kompetensi jurnalis-jurnalis muda Papua yang sangat kompak dilakukan seluruh stakeholder, semoga bisa terus konsisten," ujarnya.