Krjogja.com Jakarta - Pendidikan karakter sangat penting. Demikian disampaikan Prof.dr.Fasli Jalal, Ph.D, Rektor Yarsi Terpilih Ketua Umum GUPPI 2024-29, dalam siaran persnya, Kamis (8/8/2024) pada Pengukuhan Pengurus Dewan Pengurus Pusat Gerakan Usaha Pembaruan Pendidikan Islam 2024-2029, di Universitas
Yarsi .
"Ini semua deni mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945. Upaya mencerdaskan bangsa perlu langkah-langkah berdasarkan pada kecerdasan individu, komunitas, dan pada akhirnya, bangsa dan negara. Kemudian pendidikan tidak hanya tentang pengetahuan akademis, tetapi juga tentang membangun karakter beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab," Ujarnya.
"Jadi cerdaskan bangsa butuh pendidikan karakter. Penanaman nilai-nilai moral dan karakter harus dimulai sejak dini melalui pengetahuan, pembiasaan, dan ekosistem yang mendukung. Kita tidak cukup hanya dengan memberikan fondasi moral. Karakter yang baik harus diiringi dengan kemampuan produktif dan kreatif. ”Harus mampu bekerja dalam tim dan melahirkan inovasi," tambah Wakil Menteri Pendidikan Nasional tahun 2010.
Baca Juga: Bantu Tekan Angka Prevalensi Stunting di Kota Depok, IHWG FKUI Serukan Jaga Kualitas Air Minum
Mengenai pproduktivitas yang diukur tidak hanya dari sudut pandang ekonomi tetapi juga spiritual dan sosial. Menurut Alumnus Doktor Cornell University New York ragam pekerjaan sering dianggap non-formal seperti mengurus masjid atau berdakwah, sebenarnya memiliki nilai formal yang tinggi dalam perspektif agama kita. "Kita harus melihat produktivitas dari sudut pandang yang lebih luas," kata Prof. Fasli.
Fadli juga mengajak masyarakat melihat tantangan teknologi dan peluang ekonomi sebagai kesempatan untuk hidup lebih sejahtera tanpa mengabaikan nilai-nilai moral. "Karakter moral harus menjadi dasar, tetapi juga harus ada karakter produktif mampu menjawab tantangan serta peluang dengan inovasi," tegas Fasli.
Peran sekolah sebagai tempat terbaik untuk membangun disiplin dan kejujuran. "Sekolah tempat ideal menanamkan nilai-nilai karakter karena settingnya lebih teratur. Kita harus memastikan bahwa nilai-nilai ini benar-benar diinternalisasi oleh siswa," cakapnya.
Baca Juga: APBD Siapkan Pesangon Purna Tugas Anggota DPRD 2019-2024
Oleh karena itu Fasli berharap Gerakan Usaha Pembaruan Pendidikan Islam (GUPPI) yang lahir 1950 dapat terus berkontribusi membangun bangsa yang cerdas dan berkarakter sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa dalam menggapai Indonesia Emas 2045.
Selain itu GUPPI ini bisa menjadi motor penggerak bagi pembaruan pendidikan Islam di Indonesia sehingga mutu pendidikan kita dapat bersaing di dunia internasional. Dulu orang Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Kamboja, Vietnam datang dan belajar ke Indonesia. ”Sekarang terbalik, kita pergi ke mereka dan ketemu dengan murid-murid kita yang sekarang jadi orang-orang penting,” terangnya.
GUPPI merupakan ormas Islam yang memang dari awalnya memberi perhatian terhadap usaha pembaruan dunia pendidikan Islam di Indonesia. Pendidikan Islam di Indonesia tidak boleh hanya mengandalkan bantuan pemerintah Menurutnya, seluruh komponen pendidikan harus lebih peduli dan memberi perhatian. Utamanya terhadap mutu dan kualitas pendidikan Islam di Indonesia."Karena itu, mari kita bersama-sama melakukan gerakan pembaruan pendidikan Islam. Sehingga
pendidikan Islam bisa maju dan kompetitif," ajak Fasli.
Baca Juga: Siswa Indonesia Raih Empat Medali pada IChO ke-56 di Arab Saudi
Dalam kesempatan yang sama Wakil Ketum GUPPI, Bahrul Hayat, Ph.D mengatakan, dunia pendidikan Islam itu selalu merujuk pada pesantren. 100 tahun potret pendidikan Indonesia tapi kita selalu merujuk dunia pendidikan Islam itu, satu rujukan pesantren," kata Bahrul. (Ati)