nasional

Hasto Beberkan Cara PDIP Bertahan Dari The Triangle of Authoritarian Populism

Jumat, 18 Oktober 2024 | 22:59 WIB
(Istimewa)


KRjogja.com - DEPOK - Mahasiswa program doktoral Hasto Kristiyanto membedah cara partai moncong putih bertahan menghadapi dinamika politik nasional dan global dalam disertasinya guna meraih gelar doktor di Universitas Indonesia (UI).

Dalam disertasinya, ia menggunakan sudut pandang kepemimpinan Ketua umum PDI Perjuangan (PDIP) Prof.Dr.Megawati Seokarnoputri dalam mengadaptasi ideologi Pancasila guna mempersatukan partai dalam berbagai masalah dinamika politik tanah air.

“Daya rekat ideologi pada saat ini tampak dari proses kaderisasi melalui kesadaran ideologi kultur dan organisasi partai,” ujar Hasto saat menjalani sidang terbuka promosi doktor di Balai Sidang UI Depok, Jawa Barat, Jumat (18/10/2024).

Baca Juga: Festival Batik 2024, Targetkan Omzet Sebesar Rp 500 Juta

Menurutnya, PDIP menggunakan ikatan emosional kader dengan Presiden pertama RI Soekarno dan materi kepemimpinan yang diaplikasikan di sekolah partai PDIP untuk memperkuat para kadernya sehingga bertahan dari berbagai goncangan dinamika politik.

Hasto mengatakan hal tersebut berhasil membuat PDIP bertahan, khususnya saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggunakan kekuasaan untuk menggerus partai moncong putih dalam Pilpres 2024.

“Guncangan terhadap pelembagaan partai terjadi pada Pilpres 2024 berupa abuse of power dan power behavior dengan karakternya authoritarian populism. Karakter ini lahir dari perpaduan feudalisme, populisme dan machiavellian yang digerakkan oleh ambisi kekuasaan,” tuturnya.

Presiden Jokowi yang seharusnya menjadi sumber keteladanan dan otoritas moral, terbukti secara kualitatif dan kuantitatif, menjadi core element ambisi kekuasaan, demi perpanjangan pengaruh kekuasaannya.

Implikasinya pun sangat serius, dimana kerusakan demokrasi, lemahnya supremasi hukum, dan penggunaan sumber daya negara dan alat-alat negara yang merubah total watak demokrasi yang berkedualatan rakyat, menjadi demokrasi kekuasaan.

Dirinya menyimpulkan kepemimpinan Megawati memiliki pengaruh kuat terhadap ketahanan partai. Selain itu, ia mengatakan kepemimpinan ketum partainya tersebut bersifat lentur dengan daya adaptasi untuk bertahan atau dan memulihkan diri dari berbagai goncangan dinamika politik.

Baca Juga: Jaga Hafalan, Hilma Ikuti Tasmi’ Alquran

“Kemampuan PDIP bertahan dalam menghadapi the triangle of authoritarian populism menjadikan PDIP sebagai model yang representatif bagi studi pelembagaan dan ketahanan partai. Megawati Soekarnoputri memiliki legasi sebagai tokoh pro-demokrasi, penjaga demokrasi dan konstitusi, serta tradisi kepemimpinan intelektual yang tumbuh dari pengalaman hidupnya yang sangat kompleks,” ujar Hasto.

Dalam sidang terbuka tersebut, Presiden ke-51 RI yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri turut menghadiri acara. Ia mengenakan kebaya merah didampingi putranya yang juga Ketua DPP PDIP Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif dan Digital, Prananda Prabowo.

Kemudian, hadir pula sejumlah petinggi partai berlambang banteng moncong putih seperti, eks Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, mantan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo serta Mahfud MD dan Dirut KR yang juga mantan Anggota DPR RI, Idham Samawi.(Ati)

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB