nasional

Tahun 2024 Capaian Badan Standardisasi Nasional Membanggakan di Kancah Global

Kamis, 16 Januari 2025 | 12:10 WIB
Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kukuh S. Achmad, dalam Konferensi Pers bertajuk "Refleksi BSN Tahun 2024 dan Outlook 2025" yang digelar di Kantor BSN, Jakarta, pada Kamis (16/1/2025) (Rini Suryati)

KRJogja.com - JAKARTA - Tahun 2024 menjadi tahun yang penuh tantangan sekaligus capaian membanggakan bagi Badan Standardisasi Nasional (BSN) dalam meningkatkan daya saing produk Indonesia di kancah global.

Salah satu tonggak penting yang berhasil dicapai adalah kerja sama antara BSN dan Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar Republik Rakyat Tiongkok (State Administration for Market Regulation/SAMR) di bidang penilaian kesesuaian.

Baca Juga: Pemerintah Jadikan Karakter dsumberdaya ungguan Jati Diri Bangsa, Prasyarat Mutlak SDM Unggul 2045

Nota kesepahaman (MoU) tersebut ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia dan Menteri SAMR pada 9 November 2024, di hadapan Presiden RI, Prabowo Subianto, dalam kunjungan kenegaraan pertamanya ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT). MoU ini menjadi yang pertama di Asia untuk kerja sama di bidang penilaian kesesuaian dan menjadi landasan penting dalam memperkuat hubungan dagang antara kedua negara.

Demikian Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) , Kukuh S. Achmad, dalam Konferensi Pers bertajuk "Refleksi BSN Tahun 2024 dan Outlook 2025" yang digelar di Kantor BSN, Jakarta, pada Kamis (16/1/2025).

Kerja sama ini dirancang untuk mendukung perdagangan yang saling menguntungkan melalui pengakuan atas produk bersertifikasi.

Baca Juga: Kalender Jawa 16 Januari 2025 Lengkap Penjelasan Neptu Kamis Pon, Hari Naas dan Hari Keberuntungan

“Nota kesepahaman ini diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap konsumen serta meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global,” ujar Kukuh.

Dalam kunjungan SAMR ke Indonesia di Kantor BSN, Jakarta, pada Desember 2024, disepakati bahwa fokus utama kerja sama ini adalah saling pengakuan di bidang prosedur penilaian kesesuaian untuk memastikan bahwa produk Tiongkok yang masuk ke Indonesia telah memenuhi persyaratan minimal yang telah ditentukan oleh Pemerintah Tiongkok. Di sisi lain produk lokal Indonesia yang bersertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) dapat lebih mudah diterima di pasar Tiongkok.

Melalui langkah ini, BSN berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai nilai global.

Selain itu, capaian tahun 2024 yang menjadi momen penting untuk mendukung perekonomian Indonesia, adalah keberhasilan 22 Usaha Mikro dan Kecil (UMK) binaan BSN menembus pasar ekspor internasional berkat penerapan SNI. Sebagai contoh, produk sambal ber-SNI yang berhasil menembus pasar Perancis, gula palma yang berhasil diekspor ke Kanada dan Arab Saudi, serta ketumbar yang diterima di Uni Emirat Arab (UEA).

Tercatat pada tahun 2024, BSN membina 408 UMK role model penerap SNI dan sampai dengan tahun 2024 mencapai 1.993 UMK role model penerap SNI.

Melalui program SNI bina-UMK yang telah dimulai pada tahun 2022, sampai dengan bulan Desember tahun 2024, terdapat sekitar 975.603 produk pelaku usaha mikro dan kecil yang mendapatkan hak untuk menggunakan tanda SNI bina-UMK secara gratis.

“UMKM tidak lagi hanya dianggap sebagai sektor ekonomi rakyat biasa, tetapi telah diakui sebagai pilar strategis dalam mewujudkan perekonomian nasional yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan. Standardisasi melalui penerapan SNI menjadi faktor kunci dalam meningkatkan daya saing, kualitas, dan mutu produk UMKM,” jelas Kukuh.

Halaman:

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB