nasional

Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa Ramadhan 2025 pada 1 Maret, Pesankan Hal ini untuk Kaum Muslimin

Rabu, 12 Februari 2025 | 12:41 WIB
Pimpinan PP Muhammadiyah saat sampaikan maklumat. (Harminanto)

Krjogja.com - YOGYA - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengumumkn awal Ramadhan, 1 Syawal (Idul Fitri) dan Idul Adha, Rabu (12/2/2025). Awal Ramadhan ditetapkan pada 1 Maret 2025, Idul Fitri pada 31 Maret 2025 dan Idul Adha padw 6 Juni 2025.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, mengatakan telah ditetapkan bahwa puasa Ramadhan yakni pada 1 Maret 2025, Idul Fitri 1 Syawal pada 31 Maret dan Idul Adha Jumat 6 Juni 2025. Haedar menyampaikan bahwa adanya perbedaan penentuan tanggal harapannya disikapi dengan penuh toleransi.

"PP Muhammadiyah telah menyampaikan pesan Ramadhan sebagai bahan refleksi keagamaan Umat Muslimin maupun kebangsaan bagi warga dan elit bangsa. Kami berikan pesan ini agar ketika memasuki awal bulan Ramadhan, ketika ada perbedaan pelaksanaan bagi kita tetap mengedepankan toleransi, menjadi kekayaan keagamaan yang selama ini dijunjung tinggi. Untuk tak diperdebatkan yang berpotensi keretakan. Kita belum memiliki kalender global yang satu disepakati seluruh dunia Islam," ungkap Haedar.

Baca Juga: Konsisten Melayani UMKM, BRI Cetak Laba Rp60,64 T

Kaum Muslimin, menurut Haedar diharapkan melaksanakan puasa dengan tidak stagnan. Namun diharapkan selalu berada di posisi membawa proses perubahan dalam jiwa, pikiran dan orientasi tindakan sebagai Muslim.

"Ini yang kami sebut membawa pencerahan. Perubahan hal buruk ke hal baik, hal baik menjadi yang terbaik. Kami mengajak jadikan puasa dan Idul Fitri sebagai proses internalisasi nilai yang membentuk pribadi berjiwa kerohanian tinggi, luhur dan utama. Dalam sikap dan tindakan, kita bisa membawa berkah dan maslahat bagi kehidupan sehari-hari sehingga kaum Muslimin jadi teladan dalam kehidupan bangsa," tambah Haedar.

Baca Juga: Soal Kesejahteraan Rakyat, Ini Kritik Mahfud MD

Di sisi lain, Haedar juga mengharapkan puasa membawa jalan baru kehidupan yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama antar umat beragama. Harapannya tercipta sebuah rumah kemajemukan yang sejuk di Indonesia.

"Pemimpin bangsa juga harus berkhidmat agar bisa membawa bangsa ini sesuai dengan harapan para pendiri bangsa, tidak seturut keinginan sendiri. Puasa harapannya menjadi momentum mengingatkan hal tersebut," tandas Haedar. (Fxh)

 

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB