nasional

Wamendiktisaintek : Kolaborasi Inovasi Berdampak bagi Masyarakat Jadi Indikator Keberhasilan Kampus

Rabu, 26 Februari 2025 | 07:05 WIB
Produksi garam di proyek Menuai Harapan (Foto: Istimewa)

Krjogja.com - YOGYA - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Prof. Dr. Fauzan, M.Pd, menekankan bahwa kolaborasi untuk menemukan solusi yang inovatif dan manfaat yang dirasakan masyarakat sangat penting diwujudkan. Hal tersebut merupakan indikator keberhasilan sebuah kampus.

“Sebagus apapun kampus, kalau tidak pernah berkolaborasi, maka tidak akan menjadi baik. Maka ukurannya sekarang ini adalah seberapa besar kampus itu dapat memberikan manfaat untuk kesejahteraan masyarakat di sekitarnya," ungkap Fauzan dalam siaran tertulis, Selasa (25/2/2025).

Wamen Fauzan menyoroti penelitian Menuai Harapan yang merupakan proyek kolaboratif melibatkan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) bersama Newcastle University, RMIT University, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan dukungan dari Kemitraan Pengetahuan (KONEKSI).

Baca Juga: Video Pendaki Lawu Kesurupan Beredar Viral, Relawan Lawu: Penunggu Marah, Sampah Berserakan!

Proyek tersebut lahir untuk mengatasi tantangan yang dihadapi petani garam, seperti perubahan iklim, fluktuasi harga dan minimnya akses teknologi.

Tujuan utama proyek ini adalah untuk membuka potensi ekonomi berkelanjutan di wilayah pesisir Jawa Timur, terutama Madura, yang selama ini terhambat oleh berbagai tantangan petani garam. Ketidakstabilan produksi dan minimnya akses teknologi menjadi hambatan utama.

"Proyek Menuai Harapan harapannya bisa menjawab tantangan dengan inovasi yang menggabungkan budidaya rumput laut dan produksi garam berbasis tenaga surya. Hasilnya adalah produksi rumput laut bernilai tinggi, energi terbarukan yang bersih, air berkualitas, dan garam yang lebih baik," tambahnya.

Baca Juga: Bejo Sugiantoro, Pelatih Deltras yang Juga Legenda Persebaya Tutup Usia

Manfaat dari inovasi ini menurut Prof. Wahyudi Agustiono dari UTM, ketua peneliti proyek, bisa dirasakan secara luas karena potensi solusi global dari teknologi ini sangat besar. Di tengah tantangan perubahan iklim, kelangkaan air bersih, dan kebutuhan energi di wilayah pesisir, proyek Menuai Harapan menawarkan pendekatan yang komprehensif.

"Kami berusaha memastikan bahwa setiap aspek proyek memberikan manfaat optimal, tidak hanya bagi petani garam tetapi juga bagi seluruh masyarakat sekitar," jelasnya.

Proyek Menuai Harapan adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi antara Indonesia dan Australia dapat mengatasi tantangan bersama sambil mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Dengan menciptakan mata pencaharian berkelanjutan dan mendorong inovasi, inisiatif ini menunjukkan pentingnya kemitraan dan potensi untuk diadaptasi di wilayah dan sektor lain di Indonesia. (*)

 

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB