nasional

Menabung Emas, Langkah Kecil Menuju Negara Maju

Jumat, 28 Februari 2025 | 15:06 WIB
Presiden Prabowo Subianto saat meluncurkan Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (Foto: Tim Media Presiden)

Krjogja.com - JAKARTA – Perubahan perilaku masyarakat dari kebiasaan menyimpan emas di rumah menjadi nasabah bank emas merupakan langkah kecil menuju negara maju. Optimalisasi pengelolaan cadangan emas dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang mendukung kemandirian bangsa.

Hal ini disampaikan Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Prita Laura, dalam peresmian layanan bank emas pertama di Indonesia yang dikelola oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan PT Pegadaian. “Langkah kecil masyarakat dapat menjadi lompatan besar bagi negara menuju kemajuan,” ujarnya.

Bullion bank memiliki berbagai manfaat bagi negara, salah satunya menyediakan platform aman dan terstruktur bagi investor untuk bertransaksi tanpa harus memegang emas fisik secara langsung. Bank emas juga berperan dalam stabilisasi ekonomi dengan mengelola cadangan emas secara lebih baik, sekaligus membantu menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Baca Juga: Prabowo Luncurkan Bank Emas, Berpotensi Buka 1,8 Juta Lapangan Kerja Baru

Menurut Prita, diversifikasi investasi juga menjadi dampak positif dari layanan ini. Investor lebih mudah mengakses emas sebagai instrumen investasi, sementara industri dalam negeri, termasuk sektor perhiasan dan pertambangan, mendapatkan akses lebih luas ke pasar global logam mulia.

Dengan pengelolaan yang lebih baik, Indonesia dapat memanfaatkan emas sebagai bagian dari cadangan devisa nasional. Secara ekonomi, peningkatan kepemilikan emas dalam negeri diproyeksikan dapat menyumbang pertumbuhan PDB sebesar 1,6% atau sekitar Rp245 triliun. Ekosistem bank emas ini juga berpotensi menciptakan 1,8 juta lapangan pekerjaan baru, baik langsung maupun tidak langsung.

Lebih lanjut, Prita menegaskan bahwa manfaat tersebut sejalan dengan misi kemandirian bangsa yang tertuang dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. “Kemandirian bangsa dan peningkatan perekonomian mendukung visi Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045,” jelasnya.

Baca Juga: Bank Emas Bisa Tambah PDB Hingga Rp245 Triliun, Ini Penjelasan Direktur Utama BRI

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah meresmikan bank emas yang dikelola BSI dan Pegadaian pada Rabu (26/2/2025). BSI menjalankan dua kegiatan utama, yakni penitipan emas dan perdagangan emas. Layanan ini melengkapi ekosistem emas BSI yang sudah ada, seperti gadai emas, cicil emas, dan BSI emas digital, dengan total emas kelolaan sekitar 17,5 ton.

Sementara itu, Pegadaian menawarkan layanan tabungan emas, penitipan emas, pembiayaan emas, dan deposito emas. Pegadaian juga dapat menghimpun dana dalam bentuk emas dari masyarakat, yang kemudian bisa didepositokan.

Emas dinilai sebagai instrumen investasi yang memiliki prospek cerah karena nilainya cenderung meningkat. Dengan mendepositokan emas di bank emas, masyarakat dapat memperoleh imbal hasil. Selain itu, deposito emas bisa dicairkan kapan saja sesuai harga pasar saat pencairan.

Baca Juga: Presiden Prabowo Resmikan Layanan Bank Emas Pegadaian, BRI Group Semakin Optimis Perkuat Ekonomi Nasional

Dari sisi kemudahan layanan, baik BSI maupun Pegadaian telah memiliki sistem digital yang memungkinkan nasabah menguangkan simpanan emas mereka secara praktis. Masyarakat pun diharapkan dapat memanfaatkan layanan ini seoptimal mungkin.

Terlebih, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 17 Tahun 2024 telah mengatur bahwa bullion bank merupakan kegiatan usaha berkaitan dengan emas yang dilakukan oleh lembaga jasa keuangan (LJK). “Dalam salah satu pasalnya, disebutkan bahwa perdagangan emas adalah transaksi jual beli emas yang terstandardisasi. Standarisasi ini menjadi jaminan bagi masyarakat untuk menyimpan emas dengan aman, dibandingkan menyimpannya di rumah yang lebih berisiko,” pungkas Prita. (*)

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB