JAKARTA, KRjogja.com – Menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menggelar rapat percepatan pembangunan Sekolah Rakyat di Kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Rabu (5/3/2025). Sekolah ini bertujuan untuk memuliakan masyarakat miskin, memberdayakan mereka, serta memutus mata rantai kemiskinan guna mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Sekolah Rakyat ini adalah langkah konkret Presiden dalam memuliakan orang miskin sekaligus mendorong mereka untuk bangkit dan berdaya, sehingga mereka bisa berperan dalam pembangunan Indonesia di masa depan," ujar Gus Ipul.
Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Mohammad Nuh, menegaskan bahwa pendidikan bagi kaum dhuafa merupakan kunci keberhasilan Indonesia di masa depan.
"Kejayaan Indonesia tergantung pada kebangkitan kaum dhuafa. Jika mereka bangkit, maka Indonesia akan berjaya. Pendidikan telah terbukti sebagai faktor utama yang mampu memutus rantai kemiskinan," ujarnya.
Melalui Sekolah Rakyat yang berbasis asrama (boarding school), diharapkan masyarakat miskin dan miskin ekstrem dapat memperoleh pendidikan berkualitas, menumbuhkan kepercayaan diri, dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
Mohammad Nuh juga menyoroti aspek penting dalam pendirian sekolah ini, seperti:
✅ Perizinan sekolah
✅ Ketersediaan tenaga pendidik berkualitas
✅ Kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
✅ Tata kelola dan kendali kualitas pendidikan
Satgas Percepatan Sekolah Rakyat Dibentuk
Untuk mempercepat realisasi program ini, Gus Ipul membentuk Tim Formatur dan Satgas Percepatan Sekolah Rakyat yang terdiri dari berbagai Kementerian dan Lembaga, seperti:
???? Kemenko PMK
???? Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
???? Kementerian Agama
???? Kementerian PUPR
???? Kementerian Keuangan
???? Bappenas
???? Pemerintah Daerah
???? Perguruan Tinggi
"Tim ini akan bekerja sesuai tugas dan fungsi masing-masing untuk memastikan Sekolah Rakyat dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat," tambah Gus Ipul.
Sekolah Rakyat diharapkan menjadi solusi nyata untuk menciptakan generasi emas Indonesia, yang mandiri, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan global. (Ati)