“Perang Diponegoro melibatkan berbagai lapisan masyarakat, bangsawan, ulama, petani, dan rakyat bersatu melawan penjajah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Perpustakaan Nasional RI E. Aminudin Aziz mengatakan, peringatan 200 Tahun Perang Jawa bukan sekadar memperingati catatan peristiwa di masa lalu, atau hanya merenungi gugurnya para korban perang semata. Peringatan ini adalah sebuah momen refleksi bagi kita sebagai warga bangsa terhadap nilai-nilai keteladanan, spiritual, persatuan, kejuangan, nasionalisme, dan patriotisme dari pendahulu kita untuk menjadi cermin dan panduan bagi kita dalam menapaki perjalanan di zaman yang penuh dengan tantangan ini.(Lmg)