Krjogja.com - Immanuel Ebenezer resmi dicopot Presiden Prabowo Subianto dari jabatan Wakil Menteri Ketenagakerjaan. Immanuel diberhentikan setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pemerasan terkait kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Keputusan Presiden menegaskan komitmen pemberantasan korupsi.
"Bapak Presiden telah menandatangani Keputusan Presiden tentang pemberhentian saudara Immanuel Ebenezer dari jabatannya sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan,"ungkap Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dalam pernyataan resminya yang disampaikan pada Jumat (22/8) malam.
Baca Juga: K4, Upaya Pemberdayaan Masyarakat dan Daerah
Noel, sapaan Immanuel, menyampaikan harapannya agar Presiden Prabowo memberikan amnesti, sekaligus menyampaikan permintaan maaf. Ia pun menegaskan bahwa perkara yang menjeratnya tidak berhubungan dengan dugaan pemerasan sertifikasi K3.
"Semoga saya mendapatkan amnesti dari presiden Prabowo," tutur Noel saat diarahkan petugas menuju mobil tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat.
Dengan rompi jingga KPK, Immanuel dan sebelas tersangka lain keluar dari gedung tersebut. Noel mengambil posisi di barisan terdepan, disusul sepuluh tersangka lain yang berjejer rapi sebelum digiring ke mobil tahanan Isuzu Elf berwarna hitam.
Baca Juga: Bank Kulonprogo Tampilkan Keagungan Budaya dalam Karnaval Wisata Pesona Mahardika 2025
Status hukum Noel kini resmi menjadi tersangka, sebagaimana ditetapkan oleh KPK.
"KPK mengungkapkan dari tarif sertifikat K3 (yang seharusnya) sebesar Rp275 ribu, (tapi setelah kita cek) menurut fakta di lapangan, buruh harus mengeluarkan biaya Rp6 juta," papar Ketua KPK Setyo Budiyanto di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (22/8).
Menurut Setyo, Noel mengantongi uang hasil pemerasan sertifikasi K3 senilai Rp3 miliar. Ia bahkan menerima hadiah sebuah motor Ducati, hanya dua bulan setelah resmi menjabat.
Adapun dari hasil operasi, KPK menyita 15 mobil dan 7 motor, dengan salah satunya dimiliki Noel. Tak hanya itu, KPK juga menemukan uang tunai Rp170 juta dan US$2.201, seiring dengan penetapan kasus ke tahap penyidikan setelah bukti mencukupi.
Sebanyak 11 orang ditetapkan KPK sebagai tersangka dalam perkara dugaan pemerasan ini. Saat ini, mereka sedang menjalani penahanan tahap awal 20 hari di Rutan KPK.
1. Irvan Bobby Mahendro, Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3 2022-2025
2. Gerry Aditya Herwanto Putra, Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja 2022-sekarang