Krjogja.com - JAKARTA – Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Miftachul Akhyar, menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Affan Kurniawan, salah seorang driver ojek online yang menjadi korban dalam aksi unjuk rasa di Jakarta.
Dalam pernyataannya, KH. Miftachul Akhyar menyampaikan belasungkawa kepada keluarga almarhum. “Kami keluarga besar Nahdlatul Ulama turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta kesabaran,” ujarnya.
Rais Aam PBNU menegaskan bahwa penyampaian aspirasi merupakan hak konstitusional warga negara yang harus dihormati. Namun, ia juga mengingatkan semua pihak, khususnya aparat di lapangan, untuk selalu bersikap sabar, bijaksana, serta mengedepankan dialog dalam menghadapi aksi demonstrasi. “Kami minta aparat untuk menahan diri, agar tidak terjadi benturan yang merugikan semua pihak,” tambahnya.
Di sisi lain, ia mengimbau masyarakat, termasuk para peserta aksi, untuk menghindari tindakan anarkis maupun provokasi yang dapat memperkeruh suasana. Menurutnya, tragedi ini harus dijadikan pelajaran bersama agar tidak terulang di kemudian hari.
KH. Miftachul Akhyar juga mengingatkan pentingnya mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam menjaga keamanan, ketertiban, serta persaudaraan nasional dengan cara damai. “Perbedaan pendapat harus disalurkan dengan cara yang bermartabat. Jangan sampai aspirasi justru menimbulkan korban jiwa dan kerugian bagi bangsa,” tegasnya.
Lebih lanjut, Rais Aam PBNU meminta seluruh jajaran pengurus dan warga NU untuk turut menjaga kondusivitas, tidak terprovokasi, serta tidak melibatkan diri dalam tindakan yang bersifat anarkis. “Mari kita jaga persaudaraan, keamanan, dan ketertiban. PBNU mengajak seluruh warga NU untuk menjadi peneduh di tengah masyarakat,” pungkasnya.(*)