nasional

Nahkoda Baru PWI: Ahmad Munir, Jurnalis Senior Sekaligus Dirut Antara yang Inginkan Rekonsiliasi Total

Senin, 1 September 2025 | 06:00 WIB
Ketua Umum PWI 2025-2010, Ahmad Munir

Krjogja.com - BEKASI – Direktur Utama Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Ahmad Munir, resmi terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) periode 2025–2030. Ia mengungguli rivalnya, Hendry CH Bangun, dalam pemungutan suara Kongres Persatuan PWI yang digelar di Gedung BPPTIK Kominfo Digital (Komdigi), Cikarang, Bekasi, Sabtu (30/8/2025).

Munir meraih 52 suara, sementara Hendry memperoleh 35 suara. Di posisi Ketua Dewan Kehormatan, Atal S. Depari berhasil terpilih setelah unggul dari pesaingnya, Sihono HT.

Baca Juga: Kongres Persatuan PWI: Momentum Bersatu Hadapi Krisis Informasi

Pemungutan suara yang dipimpin Hudono berlangsung ketat dan menegangkan. Suara peserta kongres sempat saling kejar sebelum akhirnya Munir memastikan kemenangan dengan selisih yang cukup meyakinkan.

Kongres Persatuan kali ini menjadi momen penting, karena digelar untuk menyatukan dua kepengurusan PWI yang sempat berjalan sendiri-sendiri. Forum dibuka oleh Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria, yang menegaskan pentingnya persatuan insan pers untuk menghadapi tantangan besar dunia informasi.

Munir: Saatnya Tutup Perbedaan

Dalam pidatonya usai terpilih, Ahmad Munir menegaskan bahwa langkah pertama yang akan ditempuh adalah rekonsiliasi total di tubuh PWI. Ia mengaku sudah merasakan pahit getir dualisme organisasi yang membuat PWI berada di titik nadir.

Baca Juga: PWI DIY Perkuat Kolaborasi dengan BIN dan Kesbangpol, Pers Berperan Penting dalam Menjaga Keamanan Nasional

“Program pertama saya adalah konsolidasi organisasi. Kita akan melakukan rekonsiliasi menyeluruh, baik di pusat maupun di daerah. Saya ingin membawa jiwa dan raga bersatu padu demi kebesaran PWI,” ujar Munir.

Sebagai Dirut LKBN Antara, Munir menekankan pentingnya menghindari polarisasi lahir dan batin. Ia juga menargetkan pemulihan citra PWI sekaligus membangun ekosistem pers yang tangguh menghadapi disrupsi media digital.

“Kita ingin memulihkan martabat PWI, menciptakan ekosistem yang kuat di tengah ancaman disrupsi media. Untuk itu, butuh kebersamaan seluruh stakeholder, termasuk dukungan negara,” tegasnya.

Visi Rival: SJI dan Kompetensi Wartawan

Hendry CH Bangun dalam pemaparannya sebelumnya menekankan pentingnya melanjutkan program-program strategis yang sempat tertunda, seperti Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) dan uji kompetensi wartawan.

“SJI adalah salah satu kunci. Kita juga perlu memperkuat pelatihan manajemen organisasi agar PWI bisa dikelola secara modern. Dari pusat hingga kabupaten, harus bisa berjalan dengan baik. PWI pusat bertanggung jawab memberikan pendampingan, sambil belajar dari praktik negara maju,” papar Hendry.

Halaman:

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB