JAKARTA — Direktur Pengolahan, Ditjen PDSPKP, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tri Aris Wibowo mengatakan, minat masyarakat untuk mengonsumsi ikan sangat menjanjikan. Namun di lapangan masih ditemukan berbagai tantangan seperti kurangnya kesadaran masyarakat akan tingginya kandungan gizi pada ikan, pola konsumsi masyarakat masih mengandalkan dari sumber protein hewani lainnya, masih ada anggapan ikan identik dengan rasa amis, berbagai mitos yang menyudutkan konsumsi ikan, dan asumsi ribet dalam mengolahnya, sehingga agak kurang diminati.
Menyikapi hal tersebut, sejak tahun 2004 KKP RI mencanangkan program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan atau Gemarikan. Program ini bertujuan meningkatkan konsumsi ikan sebagai sumber pangan yang bergizi, sehat dan berkualitas khususnya untuk pemenuhan gizi anak dan pencegahan stunting guna mewujudkan Generasi Emas 2045.
“Untuk itu, kami mengajak kolaborasi lintas sektor agar bersama-sama memperkuat sektor kelautan dan perikanan dalam mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus pemenuhan gizi masyarakat,” kata Tri Aris Wibowo, pada acara peluncuran Royco Bumbu Kaldu Rasa Ikan di Jakarta, Senin (22/9).
Baca Juga: Van Gastel Mengaku Tak Punya Rahasia, Bisa Menang Tandang Tiga Kali Beruntun
Dikatakan, Indonesia adalah salah satu produsen perikanan terbesar di dunia, sehingga potensi tersebut dimanfaatkan untuk mendorong konsumsi ikan di masyarakat.
Berdasarkan data Susenas BPS yang diolah Ditjen PDSPKP KKP, konsumsi ikan masyarakat Indonesia tertimbang pada tahun 2024 sebesar 25,31 kg/kapita (setara utuh segar), dengan lima provinsi tertinggi yaitu Papua Barat Daya (43,70), Sulawesi Tenggara (43,38), Sulawesi Utara (42,95), Kalimantan Utara (40,69), dan Kepulauan Bangka Belitung (40,05).
Data tersebut menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap produk perikanan, dengan 5 preferensi konsumen tertinggi yaitu pada komoditas Tuna, Cakalang dan Tongkol (TCT), catfish, tilapia, kembung, dan bandeng yang menjadi pilihan utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan protein hewani dari ikan. Minat ini juga terlihat dari data bahwa "Ikan Goreng" tercatat sebagai salah satu menu favorit masyarakat sehari-hari, yaitu di posisi ketiga dalam riset Menu Check Study oleh Kantar.
Baca Juga: Perpusnas Dukung Penguatan Budaya Baca Dan Kecakapan Literasi Di Gunung Kidul
Sementara itu, Senior Brand Manager Royco Kinanti Rakayantias, mengatakan, hadirnya produk ini, untuk menjawab berbagai tantangan yang masih sering ditemui dalam menghidangkan aneka masakan ikan. Inovasi ini memiliki berbagai keunggulan yang akan membantu mempermudah adopsi kebiasaan mengolah dan mengonsumsi ikan, sejalan dengan semangat program “Gemarikan” yang tengah digalakkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia demi meningkatkan konsumsi ikan di tengah masyarakat. (Lmg)