Penandatanganan perjanjian kerja sama ini turut disaksikan sejumlah pakar terkemuka, di antaranya Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT(K), salah satu ilmuwan utama dalam bidang stem cell dan kanker di Indonesia, juga Dr. dr. Sugeng Ibrahim, M.Biomed., AIFO-K, Kepala Divisi Kanker SCCR Indonesia.
Kehadiran mereka memperkuat legitimasi kolaborasi ini sebagai langkah penting menuju pengembangan terapi sel punca yang berstandar internasional.
Tonggak Baru Kemandirian Riset Kesehatan
Kolaborasi antara RSCM dan SCCR tidak hanya diharapkan mampu mendorong riset ilmiah, tetapi juga membawa dampak nyata terhadap industrialisasi kesehatan, peningkatan kualitas SDM, serta hilirisasi produk riset dalam negeri.
Dengan adanya kerja sama ini, Indonesia semakin mendekatkan diri pada cita-cita besar: menjadi pusat penelitian dan pengembangan terapi sel punca di kawasan, sekaligus mengurangi ketergantungan pada produk kesehatan dari luar negeri. (Ati)