KRJogja.com - Sosok Ahmad Sahroni kembali menjadi sorotan publik setelah sekian lama tidak terlihat pasca peristiwa penjarahan di kediamannya pada akhir Agustus 2025.
Saat itu, beredar kabar bahwa politisi Partai NasDem tersebut pergi ke luar negeri, namun isu tersebut tidak pernah dikonfirmasi secara resmi.
Baca Juga: Kritik atas Framing Negatif Pesantren: Kekeliruan Paradigma
Kemunculan pertama Sahroni pascakejadian itu terjadi pada 20 September 2025, ketika ia hadir secara daring dalam acara Musyawarah Nasional Ikatan Motor Indonesia (IMI) di Jakarta.
Setelah tampil secara online, publik kembali melihatnya secara langsung pada Selasa, 14 Oktober 2025, saat menghadiri Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Universitas Borobudur di Jakarta International Convention Center (JICC).
Dalam kesempatan tersebut, Sahroni menjadi salah satu wisudawan yang berhasil menyelesaikan pendidikan doktoralnya di bidang Ilmu Hukum.
Baca Juga: Siapa Pengisi Suara Xpose Trans 7 yang Hina Pesantren, Benarkah Sosok Diera Fajriah Larasati?
Ia meraih gelar doktor dengan disertasi berjudul "Pemberantasan Korupsi Melalui Prinsip Ultimum Remidium: Suatu Strategi Pengembalian Kerugian Keuangan Negara".
Dari tayangan YouTube Universitas Borobudur, tampak Sahroni mengenakan toga hitam dengan list merah, warna khas untuk program studi hukum di kampus tersebut.
Ia berjalan dengan percaya diri, tersenyum, dan bersalaman dengan para petinggi universitas saat prosesi wisuda berlangsung.
Selain Sahroni, acara tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh nasional, termasuk mantan Ketua MPR RI sekaligus anggota Sidang Senat Terbuka Universitas Borobudur, Bambang Soesatyo (Bamsoet).
Dalam sambutannya, Bamsoet menyampaikan bahwa sebanyak 594 mahasiswa dinyatakan lulus pada wisuda tahun akademik 2024/2025, yang meliputi program diploma tiga, sarjana, magister, dan doktor.
Beberapa pejabat daerah, politisi, serta perwira TNI-Polri juga turut diwisuda bersama Sahroni pada kesempatan tersebut.
Kemunculan Sahroni dalam acara akademik ini menjadi penampilan publik keduanya setelah lama menghilang, sekaligus menandai pencapaian penting dalam perjalanan karier akademisnya sebagai Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Borobudur. (*)