nasional

Profil Ponpes Lirboyo yang Disorot Usai Program Xpose Uncensored Trans7, Ini Sejarah dan Kiprah Besarnya

Kamis, 16 Oktober 2025 | 21:41 WIB
Ponpes Lirboyo/Foto Lirboyo.net
 
KRJogja.com- Nama Pondok Pesantren Lirboyo di Kediri, Jawa Timur, kembali menjadi sorotan publik setelah program televisi Xpose Uncensored Trans7 menuai kritik publik karena dianggap menyinggung dan tidak menghormati salah satu kiai sepuh dari pesantren bersejarah tersebut.
 
Sebagai pesantren tertua dan paling berpengaruh di Indonesia, Lirboyo telah menjadi pusat pendidikan Islam yang konsisten melahirkan banyak ulama, kiai, dan tokoh penting bangsa.
 
Pesantren ini bukan sekadar tempat menimba ilmu agama, tetapi juga wadah pembentukan karakter, intelektualitas, dan moral para calon pemimpin umat.
 
Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Lirboyo
 
Pondok Pesantren Lirboyo terletak di Desa Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur. Pesantren ini didirikan pada tahun 1910 oleh KH Abdul Karim, seorang ulama asal Magelang.
 
 
Awalnya, KH Abdul Karim menetap di Lirboyo setelah putrinya, Hannah, melahirkan anak pertama. Hannah merupakan buah hatinya dengan Nyai Khodijah (Dlomroh), putri dari Kyai Sholeh Banjarmelati.
 
Kepindahan KH Abdul Karim ke Lirboyo juga didorong oleh keinginan mertuanya, Kyai Sholeh, agar menantunya dapat menyebarkan ajaran Islam di wilayah yang dahulu dikenal angker dan rawan kejahatan.
 
Sejak saat itu, kehadiran KH Abdul Karim mengubah wajah Desa Lirboyo menjadi kawasan religius dan berkembang menjadi salah satu pusat pendidikan Islam terbesar di Tanah Air.
 
Selain dikenal sebagai lembaga pendidikan Islam, Pondok Pesantren Lirboyo juga memiliki kontribusi penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
 
Para santri Lirboyo ikut ambil bagian dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, menunjukkan semangat jihad dan pengabdian kepada agama serta bangsa.
 
 
Nilai-nilai perjuangan tersebut hingga kini masih hidup dan menjadi bagian dari identitas moral dan spiritual pesantren, membentuk generasi santri yang cinta tanah air dan siap mengabdi untuk masyarakat.
 
Kepemimpinan Pondok Pesantren Lirboyo berlangsung secara turun-temurun dan berkesinambungan. Setelah wafatnya KH Abdul Karim, pesantren diasuh oleh beberapa tokoh besar seperti KH Marzuqi Dahlan (1954–1975), KH Mahrus Aly (1975–1985), KH A. Idris Marzuqi (1985–2014) dan KH M. Anwar Manshur (2014–sekarang).
 
Estafet kepemimpinan yang konsisten ini menjadikan Lirboyo tetap eksis, relevan, dan berpengaruh, bahkan di tengah perubahan zaman dan arus modernisasi pendidikan.
 
Filosofi dan Pola Pendidikan Ponpes Lirboyo
 
Pesantren Lirboyo mempertahankan pola pendidikan klasik (salaf), namun tetap terbuka terhadap perkembangan era modern. Sistem pendidikannya berpegang pada tiga prinsip utama:
 
 
 
1. Ta’lim, yakni pengajaran ilmu-ilmu syariat seperti fikih, tafsir, hadis, dan bahasa Arab.
 
2. Tarbiyah, yaitu pembentukan kepribadian dan mental santri agar berakhlak mulia dan tangguh.
 
3. Ta’dib, pembinaan moral dan estetika agar santri memiliki kepekaan sosial serta kecintaan terhadap nilai-nilai kebaikan.
 
Dengan prinsip tersebut, Lirboyo berupaya menyeimbangkan pendidikan spiritual, intelektual, dan moral bagi seluruh santrinya.
 
 Unit dan Lembaga Pendidikan di Lirboyo
 
 Saat ini, Ponpes Lirboyo menaungi sekitar 17 unit pendidikan yang tersebar di kompleks pesantren. Beberapa di antaranya adalah:
 
Pondok Pesantren HM Mahrusiyyah
 
Salafy Terpadu Ar-Risalah
 
Darussalam
 
Darussa’adah
 
Al-Baqoroh
 
HM Lirboyo
 
HM Antara
 
Haji Ya’qub, dan lainnya
 
Selain itu, terdapat lembaga formal mulai dari jenjang ibtida’iyah (setara SD) hingga Ma’had Aly (setara perguruan tinggi). Ada jugaunit pendidikan tahfidz dan tartil Al-Qur’an, serta lembaga Ittihadul Muballighin, yang menjadi sayap dakwah pesantren.
 
Melalui lembaga tersebut, para santri aktif mengadakan pengajian, safari Ramadan, dan pengiriman dai ke berbagai daerah, menyebarkan ilmu dan dakwah ke seluruh Indonesia.
 
Kini, lebih dari 40.000 santri dari berbagai daerah di Indonesia menimba ilmu di Pondok Pesantren Lirboyo. Kehidupan mereka diwarnai oleh aktivitas belajar, dakwah, dan pengabdian sosial.
 
Pesantren ini juga dikenal melahirkan banyak ulama besar dan tokoh nasional, yang berperan penting dalam bidang keagamaan, pendidikan, serta sosial kemasyarakatan.
 
Semangat perjuangan, keikhlasan, dan komitmen terhadap ilmu menjadi warisan luhur yang terus dijaga dari generasi ke generasi. (*)
 
 
 
 

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB