nasional

Kasus Kematian Diplomat Arya Daru, Ditemukan 3 Sidik Jari di Lakban

Minggu, 30 November 2025 | 13:10 WIB
Arya Daru Pangayunan (39), diplomat Kemlu RI, ditemukan tewas di kamar indekosnya dengan kondisi kepala terlilit lakban (8/7/2025). (Sumber foto: Instagram/ @ddaru_chee)

KRjogja.com - JAKARTA - Pihak kepolisian menegaskan penyelidikan kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (ADP), terus berjalan. Sejumlah temuan yang dipersoalkan keluarga, termasuk soal sidik jari dan sosok perempuan berinisial V, masih didalami oleh penyidik.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto menjelaskan, tiga sidik jari yang sempat diumumkan beberapa bulan lalu, hanya satu yang bisa diidentifikasi.

Dua sisanya tidak dapat diuji karena kondisi permukaan yang tidak mendukung. Menurutnya, pengambilan sidik jari memang lebih mudah dilakukan pada benda berpermukaan keras dan tidak berpori. Sementara itu, sprei dan bantal yang ikut disorot pihak keluarga bukanlah media ideal untuk menghasilkan pola sidik jari yang jelas.

"Tetapi ada teknik-teknik lain yang bisa kita terapkan. Tapi sejauh ini sudah dilakukan secara maksimal," kata dia kepada wartawan, Sabtu (29/11/2025).

Baca Juga: Digdaya di Liga Champions, PSG Melempem di Liga Domestik

Budi menegaskan penyelidikan belum dihentikan. Setiap informasi baru akan digali, termasuk soal akun media sosial almarhum yang disebut-sebut sempat diduga dikendalikan pihak lain. Untuk hal teknis itu, penyidik akan berkoordinasi langsung dengan Meta.

"Jadi kami sampaikan bahwa Polda Metro Jaya komitmen konsisten dalam hal ini sampai dengan perkara ini benar-benar terang-benderang," ucap dia.

Budi juga menjawab soal Arya Daru disebut beberapa kali check-in hotel di Jakarta bersama seorang wanita berinsial V. Saat itu, penasihat hukum Arya Daru mendesak agat sosok V diperiksa kembali.

Terkait hal ini, Budi mengatakan setiap langkah harus terlebih dahulu dikomunikasikan dengan keluarga inti, yakni istri dan orang tua almarhum.

"Apakah keluarga inti sudah siap menerima apa yang temuan dari penyidik? Ini kan harus disampaikan," ujar dia.

Baca Juga: KH Miftachul Ahyar: Kepemimpinan PBNU Kini Sepenuhnya Berada di Tangan Rais Aam

Budi mengarisbawahi ada aspek privasi yang harus dijaga. Ia menyebut penyidik tidak ingin sembarangan membuka hal-hal sensitif sebelum keluarga inti siap menerimanya.

"Ada informasi-informasi yang harus kita jaga, apalagi yang bersangkutan sudah meninggal dunia. Ini ada privasi yang harus kita jaga. Apakah kita akan menjadi orang yang selalu mengungkap aibnya orang lain, ini harus kita jaga bersama," ucap dia.

"Jadi kami akan berkoordinasi dengan keluarga inti. Apakah ini akan kami sampaikan bagaimana tanggapan keluarga inti? Kami tekankan sekali lagi, keluarga inti. Artinya istri dan orang tua. Apakah sudah siap untuk menerima apa yang temuan kami," sambung dia.

Halaman:

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB