nasional

PBNU Tegaskan Aliran Dana ke CSCV Sah dan Berdasar MoU Resmi, Bantah Isu Lembaga Abal-Abal

Selasa, 2 Desember 2025 | 16:40 WIB
KH Miftachul Ahyar menegaskan bahwa keputusan Syuriah PBNU ini bersifat final.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kepada Center for Shared Civilizational Values (CSCV) kembali mencuat di tengah dinamika internal organisasi. Isu tersebut sengaja digiring seolah-olah PBNU menyalurkan dana ke lembaga asing yang tidak kredibel. 

Menanggapi itu, dokumen analisis resmi menegaskan bahwa seluruh aliran dana tersebut sah, memiliki dasar hukum yang jelas, dan ditujukan kepada mitra internasional yang terbukti produktif.

Dalam dokumen tersebut dijelaskan, salah satu dasar terpenting yang kerap diabaikan pihak yang melancarkan tuduhan adalah keberadaan Memorandum of Understanding (MoU) antara PBNU dan CSCV. Nota kesepahaman yang ditandatangani pada 20 Mei 2022 itu menunjuk CSCV sebagai Sekretariat Permanen G20 Religion Forum (R20). Penunjukan ini mencakup mandat operasional mulai dari perencanaan, penyusunan konsep, hingga pelaksanaan kegiatan internasional. Dengan demikian, aliran dana ke CSCV merupakan konsekuensi langsung dari kerja sama resmi yang mengikat kedua pihak.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Terus Terjaga

“Aliran dana itu bukan transaksi tersembunyi, melainkan bagian dari pembiayaan operasional untuk menjalankan mandat R20. CSCV, sebagai mitra yang ditunjuk, bertanggung jawab mengoordinasikan kerja-kerja strategis forum tersebut, termasuk diplomasi global, produksi konten, dan hubungan antarperadaban,” tegas Najib Azca, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Selasa (2/12/2025).

Tuduhan bahwa CSCV adalah lembaga “abal-abal”, kata dia, juga terbantahkan oleh rekam jejaknya selama empat tahun terakhir. Sejak Juli 2021 hingga November 2025, CSCV tercatat menghasilkan lebih dari 64 output konkret yang terdokumentasi. 

Menurut Najib, output tersebut meliputi enam konferensi tingkat internasional, lima publikasi buku dan prosiding, tiga film dokumenter, berbagai situs web resmi, delapan kelompok kerja lintas negara, serta liputan media internasional dari The Wall Street Journal hingga The Economist.

Baca Juga: Sunderland Ingin Datangkan Santiago Gimenez

Dia menjelaskan, produktivitas itu turut tercermin dari kemitraan strategis yang berhasil dibangun CSCV untuk PBNU. Sejumlah universitas ternama seperti Princeton University, Sciences Po, dan Boston University terlibat dalam berbagai program. Selain itu, lanjutnya, dukungan juga datang dari jaringan politik global seperti Centrist Democrat International (CDI), serta tokoh-tokoh lintas agama dan negara, termasuk Muslim World League dan para pemimpin gereja internasional.

CSCV sendiri didirikan pada 2021 oleh tokoh-tokoh senior NU dan secara resmi berafiliasi dengan PBNU. Kredibilitas lembaga ini mendapat pengakuan luas dari kalangan akademik dunia. Robert Hefner, Profesor Boston University, menyebut kerja CSCV sebagai salah satu inovasi paling penting dalam etika lintas peradaban saat ini. Senada dengan itu, analis internasional James M. Dorsey menilai kehadiran PBNU—yang difasilitasi melalui jaringan CSCV—sebagai penantang kuat dalam perdebatan global tentang masa depan Islam.

Analisis dokumen tersebut menegaskan bahwa kerja sama PBNU dan CSCV tidak hanya sah secara hukum, tetapi juga membawa dampak strategis bagi peran global PBNU. Berbagai kegiatan internasional, termasuk konferensi di Princeton University, berlangsung dengan dukungan penuh CSCV tanpa membebani PBNU secara finansial.

Baca Juga: OJK Sempurnakan Panduan AI dalam Industri Keuangan, Ikut Standar OECD

“Dengan seluruh data yang ada, tuduhan mengenai penyaluran dana ke lembaga tidak jelas dinilai tidak berdasar dan mengabaikan konteks hukum maupun fakta produktivitas CSCV. Dokumen tersebut menegaskan bahwa kolaborasi PBNU–CSCV justru memperkuat posisi PBNU sebagai aktor utama dalam dialog antaragama dan peradaban di tingkat global,” tandas Najib.(ati)

KRJOGJA.com - -WONOSARI - Anggota DPR RI Fraksi NasDem, Subardi menyalurkan bantuan 12 ribu bibit pohon petai, durian, dan alpukat kepada masyarakat di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Ribuan bibit tersebut merupakan bantuan dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Serayu Opak Progo sebagai dukungan untuk penghijauan dan pemberdayaan masyarakat.

Halaman:

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB