Mantan Pebulutangkis Gagas Regenerasi

Photo Author
- Minggu, 25 Juni 2023 | 17:57 WIB
Reuni kecil mantan pemain PB AEC Yogya.  (foto: istimewa)
Reuni kecil mantan pemain PB AEC Yogya. (foto: istimewa)

Krjogja.com - YOGYA - Sejumlah nama yang di era tahun 70-an pernah mengharumkan nama Yogya di kancah nasional dan internasional, Jumat (23/06/2023) berkumpul untuk 'reuni kecil' sekaligus menggagas regenerasi.


Dulu mereka bergabung di Persatuan Bulutangkis (PB) AEC Yogya, salah satu klub bulutangkis kenamaan di Yogya, selain PB Sinar Mataram, PB Setia Kawan, PB Sakti, dan PB Elang. Tercatat ada nama Ignatius Rusli, Slamet Riyadi, Kresna Mukti, Lilis Suci Santoso, Dwi Wahyuni Endah Sari, dan Cicilia Rusli.


Sejumlah prestasi nasional dan internasional pernah mereka torehkan di kancah bulutangkis. Ignatius Rusli merupakan langganan juara sejumlah kejuaraan tingkat nasional dan regional, mulai Kejurda DIY, Moenadi Cup, Surya Naga Cup, dan Mutiara Cup.


Prestasi yang diraih Ignatius Rusli mengantar dirinya masuk ke PB Djarum Kudus sekaligus sempat mengantarkannya ke kancah bulutangkis nasional. Tahun 1989 Ignatius Rusli 'hijrah' ke Amerika Serikat (AS) untuk menuntut ilmu sekaligus menjadi pelatih bulutangkis di salah satu klub bulutangkis negara Paman Sam itu.


Ayah berputra dua tersebut, rencananya berniat kembali ke Yogya untuk menularkan ilmu bulutangkis di kota yang menjadi landasan dirinya berkiprah di dunia bulutangkis.


Ia berujar, rindu dengan suasana berlatih di PB AEC saat itu yang diasuh oleh pelatih Sutiyono. Karena itulah, ketika dirinya pulang sejenak ke Yogya, langsung mengajak rekan-rekan untuk berkumpul dan membiacarakan kemungkinan mendirikan sebuah klub bulutangkis sebagaimana dulu mereka bergabung di PB AEC.


Apa yang menjadi keinginan Ignatius Rusli mendapat respons positif. Lilis Suci Santoso 'jebolan' PD Djarum Kudus juga memiliki 'angan-angan' yang tidak jauh berbeda.


"Banyak bibit pemain muda Yogya yang jika mendapat kesempatan akan bisa meraih prestasi," ujarnya. Karena itu, ujar pemain yang menjadi langganan juara di Kejuaraan Moenadi Cup itu harus ada uang memperhatikan keberadaan pemain muda.


Dalam pandangan Dwi Wahyuni Endah Sari, cabang olahraga bulutangkis saat ini bisa dikatakan menjanjikan harapan. Tidak mengherankan jika banyak orang yang berminat untuk menjadi pemain bulutangkis, baik di tingkat daerah maupun nasional.


Dwi Wahyuni yang pernah meraih prestasi pada Kejuaraan Pelajar Tingkat Asean ketika bernaung di sekolah khusus olahragawan SMA Ragunan Jakarta, berujar perlu dilakukan pembinaan pada pemain-pemain muda agar bisa meraih prestasi secara maksimal. Pembinaan yang dimaksud tentu saja berbasis pada kekuatan klub.


"Perlu dicoba untuk membina pemain bulutangkis sejak usia dini," ujarnya.


Slamet Riyadi dan Cicilia Rusli pun setuju dengan pemikiran rekan-rekannya sewaktu masih bergabung di PB AEC. Slamet Riyadi dan Cicilia Rusli merupakan langganan pemain untuk mewakili DIY di kancah nasional, baik Kejurnas maupun Pekan Olahraga Nasional (PON).


Keduanya sepaham dengan pemikiran rekan-rekannya untuk turut memberikan sumbangsih tenaga dan pikiran guna memajukan perbulutangkisan DIY. "Salah satu caranya dengan membina pemain muda," ujar Slamet Riyadi, yang saat ini merupakan pelatih PB Elang. (Hrd)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Imran Berhasil Revans Atas Pramod Bhagat

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:45 WIB
X