PURWOREJO, KRJOGJA.com - Sederet atlit tenis meja yang telah menoreh prestasi hingga tingkat Asean, lahir dari desa ini. Bahkan atlit-atlit tenis meja dari daerah lain, banyak yang ingin belajar sekaligus tinggal di desa ini, untuk mengasah kemampuannya demi menuju atlit professional yang berprestasi.
“Prinsip kami pergi bertanding pulang harus membawa tropy,†kata Edi Susanto penggagas sekaligus pelatih tenis meja Desa Kedung Pucang, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Rabu (11/9/2019).
Desa ini telah ditetapkan sebagai Kampung Tenis Meja, dan secara resmi dicanangkan Assisten Bidang Pengelolaan Olahraga dan Rekreasi Kemenpora Teguh Raharjo atas nama Menteri Pemuda dan Olahraga RI tahun lalu.
Menurut Edi Susanto, bangkitnya kampung tenis meja ini berawal pada sekitar akhir tahun 1999 menjelang tahun 2000, dimana anak-anak kampung kecanduan bermain play station (PS). “Ini membuat keprihatinan kami dan warga masyarakat lainnya, karena PS kami nilai sebuah permainan yang kurang sehat,†tambahnya.
Dari sini kemudian lahir inisiatif untuk mengelola kegiatan anak-anak dengan mengalihkan pada kegiatan positif. Maka dibuatkan arena untuk bermain tenis meja. “Ini ternyata memancing anak-anak untuk mengikuti kegiatan olahraga ini,†jelasnya.
Dari sinilah kemudian lahir bibit-bibit tenis meja yang kemudian berprestasi, mulai dari tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional dan Asean.(Nar)