YOGYA (KRjogja.com) - Drs Suwanda terpilih menjadi Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Yogyakarta masa bakti 2016-2020, menggantikan Ketua yang lama Budi Asrori Santoso SE MSi yang telah habis masa baktinya.
Suwanda terpilih menjadi Ketum PBSI Kota dalam musyawarah kota (muskot) anggota di Kantor KONI Kota Jalan Sokonandi Yogya, Sabtu (21/01/2017). Ia terpilih setelah dalam voting mengungguli calon lainnya H Panut Widiatmoko yang beberapa tahun lalu pernah menjadi Ketum PBSI Kota Yogyakarta.
Muskot dibuka Ketum Pengda PBSI DIY Drs Kusdarto Pramono dihadiri Ketua KONI Kota Santoso, Ketua panitia Drs Sutrisno, anggota klub dan tamu undangan. "Sebenarnya Budi Asrori berpeluang kembali menjadi Ketum PBSI Kota untuk yang kedua kalinya,tapi karena terkendala dengan aturan AD/ART PBSI yang baru, yang mengharuskan seorang ketua itu harus betempat tinggal atau ber-KTP di Kota Yogyakarta, maka Pak Budi Asrori gagal menjadi Ketua. Karena yang bersangkutan berdomisili dan memiliki KTP Sleman," ujar Sutrisno selaku Ketua panitia, Minggu (22/01/2017).
Menurut Sutrisno, selain menjadi Ketua terpilih, Suwanda sekaligus menjadi Ketua tim formatur dengan anggota Kusmargono (Ibon) dari unsur pengurus lama dan Feri (anggota klub). Tim formatur ini diberi waktu satu bulan untuk menyusun kepegurusan yang baru periode 2016-2020. Setelah pengurus baru PBSI Kota yang baru terbentuk dilanjutkan dengan rakerkot.
"Yang jelas dengan kepengurusan yang baru nanti tantangan ke depan lebih berat lagi apalagi untuk menghadapi Porda DIY 2017 di Bantul sekitar Oktober mendatang," ujar Sutrisno.
Kusdarto Pramono, dalam kesempatan Muskot PBSI Kota memberi apresiasi, dan dukungan kepada panitia penyelenggara dan pengurus terpilih khususnya dalam menghadapi Porda DIY 2017 di Bantul. Sementara itu, Santoso memberi rapor bagus kepada pengurus yang lama di bawah Ketum Budi Asrori, karena telah menjalankan program selama empat tahun kepemimpinannya dengan sebaik-baiknya.
Begitu pula prestasi atlet yang ada di klub PBSI Kota juga cukup berhasil. "Selain itu fasilitas pendukung lainnya, seperti 3 buah karpet, lampu bersama tiangnya sudah milik PBSI Kota dan hingga saat ini masih terpelihara dan terawat dengan baik," tegas Santoso. (Rar)