SLEMAN (KRjogja.com) - Tidak salah rasanya jika panitia penyelenggara Kejurda Bulutangkis Antarklub PBSI DIY 2016 menempatkan Nabila Zahra Putranto sebagai unggulan pertama di kelompok anak-anak putri. Hal itu jika ditilik ke belakang, pengalaman bertanding Nabila Zahra sejak dari usia dini hingga kelompok anak-anak sudah banyak. Ia telah banyak menghasilkan prestasi dari berbagai kejuaraan bulutangkis termasuk Djarum Multi Cabang (DMC) yang juga diikuti para pebulutangkis dari berbagai klub PBSI se DIY.
Yang lebih menggembirakan lagi dalam Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 yang diikuti peserta dari berbagai kota di Indonesia di Kudus 2-4 September lalu, ia berhasil masuk putaran final dan sempat di karantina selama sembilan hari. "Namun dalam seleksi terakhir yang sangat menentukan, Nabila Zahra gagal merapat ke PB Djarum Kudus. Saya kira belum waktunya Nabila bergabung dengan Djarum. Karena gagal dalam seleksi tahap akhir, Nabila pun pulang kandang kembali ke klub asalnya PB Pancing Sembada Sleman yang diasuh Herlambang dan Taufik Yusuf," ujar Nanang, ayah Nabila.
Meski gagal berlabuh di Klub Djarum Kudus pada tahun ini, Nabila pelajar kelas VII SMPN 13 Yogyakarta itu tidak mau berputus asa, apalagi sampai-sampai gantung raket. Ia kembali menatap masa depannya dengan semangat tinggi guna menekuni hobinya sebagai pemain bulutangkis. Selain itu, menuntut ilmu akademik di sekolah juga berjalan seiring bersama.
Dalam kejurda bulutangkis 2016 ini, ke optimisan Nabila Zahra makin mendekat, karena ia tinggal dua langkah lagi akan mewujudkan asanya menjadi kampiun. "Saya akan berjuang keras untuk menjadi juara di kelompok anak-anak putri. Saat ini saya sudah lolos ke semifinal," ujar Nabila, yang didampingi ayahnya Nanang di halaman samping Barat GOR Fajar Group.
Diakui Nabila sejak mengikuti kejuaraan yang disponsori Djarum, ia telah banyak menghasilkan prestasi juara baik juara I,II maupun III. Itu termasuk juara dalam kejuaraan DMC seri III di Gunungkidul beberapa waktu lalu. "Dari hasil beberapa kali jadi juara itu, kini sejumlah trofi dan medali sudah terpajang di rumah saya," papar Nabila yang diiyakan ayahnya Nanang. (Rar)
