KRJogja.com - YOGYA - Nyaris hampir 40 tahun tidak pernah bertemu, ketika terjadi pertemuan tak ubahnya seperti acara reuni. Kangen-kangenan sembari tukar informasi dan pengalaman, semasa rentang waktu tak pernah berkumpul lagi.
Suasana itulah yang tercipta ketika sejumlah pebulutangkis DIY era tahun 70-an, 80-an, dan 90-an pada Sabtu (18/01/2025) berkumpul.
Baca Juga: #NguberDrummer Kembali Menyapa Jogja, Warga Antusias Ngejam Bareng
Pertemuan yang diprakarsai dua legenda bulutangkis DIY, Sunarno dan Kaling Sumardjo dihadiri antara lain Wardoyo, Dodi Krisna Artha, Arikun, Joko TS, Teguh Dewanto, Supriyanto, Tiwuk, dan Palupi. Mereka pada masanya merupakan pebulutangkis yang selalu tampil di kancah nasional mewakili DIY.
Sunarno, Kaling dan Wardoyo merupakan langganan tampil di kancah nasional pada era tahun 70-an hingga 80-an, Dodi Krisna Artha, Arikun, Joko TS, Teguh Dewanto, dan Supriyanto menyusul sebagai wakil DIY di kancah bulutangkis nasional era tahun 80-an hingga 90-an.
Demikian pula, Tiwuk dan Palupi merupakan srikandi bulutangkis DIY yang sarat pengalaman di era tahun 80-an hingga 90-an. Setelah ngobrol ngalor-ngidul perihal bulutangkis di masa lalu hingga saat ini di sebuah warung sate, mereka meneruskan karaoke di Jalan Parangtristis.
Baca Juga: Imigrasi Tindak Lanjut Video Viral Diduga WN China Selipkan Uang di Paspor
Sunarno yang pernah menggembleng Sigit Budiarto menyampaikan ide pertemuan didasari pada kerinduan untuk mengangkat kembali pebulutangkis muda DIY agar mampu kembali mengorbit di kancah nasional. Karena itulah, dirinya mengajak Kaling Sumardjo membuat sebuah format 'Ayo Yogya Bangkit Kembali'.
Harapannya tidak bertepuk tangan sebelah, jagoan-jagoan lain seperti Dodi Krisna Artha, Dani Yulianto, dan Teguh Dewanto memberi dukungan penuh.
Mereka yang kini tergabung di Persatuan Bulutangkis Kridosono Tempo Doeloe (PB KTD) Yogyakarta saling memberi masukan mengenai bagaimana cara mengangkat kembali bulutangkis DIY di kancah nasional dan internasional.
DIY penah melahirkan Theresia Widiastuti, Ho Jaiging, Triwati Budi Asih, Tiwuk, Palupi, Arifin, Sigit Budiarto, Tri Kusharjanto, Nunung Subandoro, dan Finarsih.
"Pebuluyangkis muda DIY harus mengerti bahwa pendahulu mereka pernah berjaya di tingkat nasional, bahkan internasional," ujar Sunarno.
Ditambahkan, DIY juga pernah melahirkan pelatih cukup jempolan, yakni Dani Yulianto yang sempat melatih tim nasional bulutangkis Thailand, sekaligus melahirkan pemain kelas dunia Intanon. (Hrd)
