Krjogja.com - BANTUL - Kabupaten Bantul kembali diserbu petenis-petenis mancanegara yang akan tampil di ajang turnamen tenis bertajuk Detec International Junior Championship (DIJC) 2023. Ajang yang secara resmi menjadi bagian dari kalender kompetisi junior Federasi Tenis Internasional (ITF) berkategori J30 ini akan digelar di Lapangan Tenis Kompleks Stadion Sultan Agung, 13-28 Mei ini.
Seperti penyelenggaraan turnamen tahun sebelumnya, ajang DIJC 2023 ini terbagi dalam dua seri yang berlangsung berkelanjutan. Untuk seri pertama, pertandingan dimulai sejak 13-20 Mei, sedangkan untuk seri kedua akan berlangsung 21-28 Mei. Meski telah memulai pertandingan sejak 13 Mei, namun untuk babak utama yang akan diikuti petenis-petenis luar negeri akan berlangsung mulai tanggal 15 Mei (seri I) dan 21 Mei (seri II).
"Tahun ini adalah penyelenggaraan kedua di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi tuan rumah turnamen tenis yunior internasional. Semoga event ini bisa memberi manfaat tak hanya bagi petenis Yogyakarta namun juga dari seluruh Nusantara," kata Direktur Turnamen, Anshari Nursida, Minggu (14/5/2023).
Selain peserta dari dalam negeri, kejuaraan ini juga menarik minat sekitar 150 petenis dari 15 negara. Tak hanya dari negara jiran seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam di kawasan Asia Tenggara, namun juga dari Taiwan, Hongkong, India, Maladewa dan Jepang serta Korea. Wakil Australia dan Amerika pun turut menyemarakkan gelaran ini.
Turnamen bagi petenis berusia maksimal 18 tahun ini menggelar nomor pertandingan tunggal dan ganda, baik putra maupun puth Tersedia 48 tempat di babak utama dan 48 slot babak kualifikasi tunggal. Di kelompok tunggal putra, Kain En Yang, petenis putra Taiwan, berperingkat 528 ITF menjadi unggulan pertama, disusul Renaldi Aqila Salim asal Indonesia berperingkat 705 ITF sebagai unggulan kedua dan akan berjuang keras untuk mempertahankan gelar juaranya.
Selain kedua unggulan ini, nama-nama petenis lokal lain yang masuk dalam daftar unggulan terdapat Putu Agassi, Farid Widyarohmadhiansyah, Jahfal Muna Kanahaya, Michal Ihsan, Aldhito Ramadhan, Raphael Dandi, Ingvar Abramovich dan Jason Halim. Sedangkan, di nomor tunggal putri, Kholisa Siti Maisarah yang menjadi unggulan pertama, berusaha untuk menuntaskan dahaga gelarnya setelah kalah di final tahun lalu.
[crosslink_1]
Perjuangan Kholisa tak akan mudah karena harus bersaing dengan dua petenis Jepang yang menempati unggulan kedua dan ketiga, Demi Tesso berperingkat 569 ITF serta Rio Wakayama berperingkat 776 ITF. Di enam belas peserta berperingkat tertinggi lainnya, terdapat jagoan lokal lainnya yakni Anjali Kirana, Joanne Lyn Hartono, Abigail Elham, Shinar Zahra, Cylova Zuleyka, Tiara Naura Nur A, Nurin Nabila, serta Kayla Ruth S.
"Melihat peta persaingan, petenis Indonesia sangat berpeluang untuk memenangi turnamen ini. Tahun lalu, Renaldi Agila sukses memboyong gelar juara tunggal putra pekan pertama. Semoga wakil tuan rumah bisa berdiri di podium tertinggi tahun ini," imbuh Anshari.
Lebih lanjut Anshari mengatakan, ajang DIJC 2023 ini menjadi salah satu pintu masuk petenis junior Indonesia untuk menembus kancah dunia. Pasalnya, DIJC 2023 ini masuk kategori J30 yang merupakan level terendah dalam hirarki kompetisi junior Federasi Tenis Internasional (ITF). "Gelaran ini bertujuan untuk membuka pintu petenis Merah Putih menuju ke persaingan dunia. Bila mendapat poin dari turnamen ini, para petenis junior Indonesia akan mencatatkan nama mereka di peringkat (ITF)," ujarnya.
Dalam event ini, poin itu baru tersedia di babak utama, buat pemenang partai enam belas besar nomor tunggal dan pemenang partai delapan besar nomor ganda. Tiap juara nomor tunggal berhak memperoleh tiga puluh pain. Sementara itu, juara nomor ganda diganjar dua puluh lima poin. "Dengan begitu, mereka berkesempatan untuk bertanding atau bahkan melakukan tur ke berbagai turnamen. ITF di berbagai negeri. Target tersebut tentu dapat terealisasi. Sebagai turnamen entry-level, petenis tanpa peringkat pun bisa ikut ambil bagian," pungkasnya.(Hit)