PURWOKERTO, KRJOGJA.com - Meminta Djarum Foundation untuk tidak menghentikan kegiatan audisi umum Djarum beasiswa bulutangkis pada tahun depan atau tahun 2020, sejumlah perwakilan club-club bulu tangkis, orangtua atlet dan sejumlah pecinta bulutangkis di Jawa, Minggu (8/9/2019) mendatangi panitia audisi umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019 di komplek Gor Satria Purwokerto.
Baca Juga:Â Sekolah di Yogya, Palajar Asal Papua Ini Ceritakan Pengalamannya
Mereka yang ditemui Manajer Tim PB Djarum, Fung Permadi, meminta Djarum Foundation untuk tidak menghentikan audisi pada tahun depan atau tahun 2020."Saya sangat sedih jika tahun depan benar-benar tidak ada Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis PB Djarum," kata Parjimin (40), salah satu wali atlet bulutangkis yang berasal dari Boyolali.
Ia juga mendesak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menegur dan mengatakan adanya eksploitasi anak pada audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis supaya menjelaskan. Kemudian jika KPAI mempermasalahlan audisi dilakukan oleh Djarum Foundation, maka KPAI harus bertanggungjawab untuk mencarikan sponsor lain untuk menggelar audisi untuk mencari bibit atlet bulutangkis.
Menurutnya dengan adanya audisi ini sangat membantu untuk menyalurkan anak-anak yang berprestasi. "Bagi orangtua yang miskin, anak-anak mereka yang tersalurkan dan mendapat beasiswa adalah sebuah anugrah," tandasnya. Keluhan yang sama juga diungkapkan Aris Amaludin, orangtua wali yang berasal dari Banjarnegara mengatakan jika keputusan penghentian audisi tersebut sangat membuat kecewa dan sedih.Â
"Djarum memang identik dengan rokok tetapi harus dibedakan mana bisnis dan mana yang prestasi. Jangan membuat sensasi dan memotong prestasi," ungkapnya.
Baca Juga:Â Siswi Papua Menari Bersama di HUT Polwan Polda DIY