net

Marcus Fernaldi Akui Aturan Servis Masih Rancu

Jumat, 2 Maret 2018 | 06:45 WIB

JAKARTA (KRjogja.com) - Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon, menilai aturan baru Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mengenai servis 115 sentimeter, yang akan mulai diterapkan pada 2018 ini, masih rancu.

"Dari dulu, aturan servis itu memang rancu, fault atau enggak-nya tuh seperti tidak pasti. Besok bisa fault, selanjutnya bisa tidak fault," kata Marcus saat ditemui di Cipayung, Jakarta, Kamis.

Rancunya aturan itu, menurut Marcus, karena penentuan kesalahan atau tidaknya servis masih tergantung dari hakim servis yang bertugas saat pertandingan.

"Kami belum pernah tahu servisnya seperti apa, karena dari cara melihatnya pun beda-beda. Semua tergantung dari mata service judge-nya. Kalau misalnya mata dia silinder, mungkin nanti bisa bermasalah," ujar dia.

Lebih lanjut, Marcus menyebut sebaiknya aturan tersebut diterapkan jika sudah ada semacam alat pendeteksi sehingga bisa didapatkan keputusan yang adil saat pertandingan dan tidak merugikan para atlet nantinya.

"Kalau BWF mau buat peraturan seperti ini, seharusnya mereka punya alat semacam 'hawk eye' untuk mendeteksi servis seorang pemain atau ada sensornya. Kalau enggak begitu ya enggak fair dong," ucap dia.

Dengan tinggi badan 168 sentimeter, Marcus mengaku aturan servis yang baru itu cukup menyulitkannya dan sebagai persiapan dirinya bertarung di turnamen bulu tangkis All England 2018, dia dan pasangannya, Kevin Sanjaya Sukamuljo, sudah berlatih dengan melibatkan service judge Indonesia bersertifikat internasional.

"Buat saya yang badannya pendek saja susah, apalagi bagi pemain dengan tinggi sampai 190 cm. Pasti dia harus jongkok-jongkok servisnya," ujar Marcus.

Halaman:

Tags

Terkini

Imran Berhasil Revans Atas Pramod Bhagat

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:45 WIB