JAKARTA (KRjogja.com) – Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, merengkuh gelar Indonesia Masters 2018 Super 500 yang berlangsung di Istora Senayan pada Minggu 28 Januari 2018 sore WIB. Kemenangan ini juga menjadi catatan tersendiri bagi Minions –julukan Marcus/Kevin, karena merupakan gelar perdananya di Indonesia sejak pertama kali dipasangkan.
Pada partai puncak tersebut, Marcus/Kevin secara dramatis sukses menyingkirkan musuh bebuyutannya asal China, Li Junhui/Liu Yuchen dengan skor 11-21, 21-10, 21-16. Kemenangan ini juga menambah daftar panjang kehebatan Marcus/Kevin atas Li/Liu pada pertemuan ketujuh dengan keunggulan head to head menjadi 6-1. Pasangan peringkat satu dunia itu pun mengaku senang bisa memenangi laga sengit tersebut.
“Pasti senang banget, banyak pendukung Indonesia yang mengharapkan kami menang. Lawan cukup percaya diri di game pertama dan kami selalu tertekan. Di game kedua dan ketiga kami coba bangkit dan tidak putus asa,†ungkap Kevin, mengutip dari laman resmi PBSI, Senin (29/1/2018).
“Dari turnamen sebelumnya kami belum pernah juara di Indonesia, senang banget pasti. Start mereka lebih cepat di game pertama, kami belum in. Di game kedua dan ketiga kami bangkit dan unggul. Suporter pun banyak yang dukung kami, mungkin ini membuat lawan tertekan,†jelas Marcus.
Marcus/Kevin juga menambahkan bahwa pertandingan tersebut tidak terlepas dari adu gengsi antara kedua pemain. Seperti diketahui enam pertemuan terakhir mereka, secara berturut-turut Li/Lui mengalami lima kekalahan beruntun. Tentu, pasangan peringkat tiga dunia itu ingin membalaskan dendamnya. Namun hal itu tidak dibiarkan oleh Marcus/Kevin yang berambisi untuk tidak menyerah di hadapan publik sendiri.
“Mereka sepertinya mau banget mengalahkan kami, mereka punya motivasi sangat tinggi. Di game pertama mereka seperti sangat siap dan percaya diri, untungnya kami bisa membalikan keadaan,†lanjut Kevin.
"Di game pertama mereka kayaknya cukup nantang, terutama Liu. Saya nggak mau kalah begitu saja, apalagi ini di kandang saya. Nggak ada rencana apa-apa, terjadi secara otomatis di lapangan, karena mereka kayak gitu, ya saya nggak mau kalah,†pungkasnya. (*)