KUALA LUMPUR (KRjogja.com) – Federasi tertinggi bulu tangkis dunia (BWF) telah merilis versi terbaru penamaan untuk berbagai turnamen yang akan digelar pada 2018. Kali ini BWF membaginya ke dalam tiga tingkatan di mana tingkat kedua diturunkan lagi menjadi enam level berbeda.
Grade 1 diisi oleh turnamen kejuaraan dunia BWF, Piala Thomas & Uber, dan Piala Sudirman. Di grade 2 pada level 1 diisi oleh turnamen World Superseries Final. Hadiah utamanya pun akan naik dari USD1 juta menjadi USD1,5 juta atau sekira Rp20 miliar.
Level 2 ada tiga turnamen superseries premier yakni All England, Indonesia Open, dan China Open dengan total USD1 juta atau sekira Rp13,5 miliar. Ketiganya nanti akan dilabeli Premier of Premier yang sebelumnya menggantikan nama superseries premier.
Di level 3 ada lima turnamen yang total hadiahnya berjumlah USD700.000 atau sekira Rp9,4 miliar. Turnamen yang akan masuk ke dalam level ini merupakan lima turnamen yang tahun ini masuk di kelas superseries, Malaysia Open, China Open, Denmark Open, Prancis Open, dan Jepang Open.
Di level 4 diisi oleh beberapa turnamen level superseries di luar level 3 dan ada juga setingkat Grand Prix Gold (GPG). Lalu di level 5 ada turnamen GPG lainnya. Sementara di level terakhir ada turnamen selevel Grand Prix (GP).
Pada 2017 ada 12 event superseries dan superseries premier yang digelar sejak Januari hingga November. Lalu pada Desember, kedelapan pebulu tangkis yang memiliki prestasi terbaik di dua level tersebut akan bertandingan di World Superseries Final.
Namun, hal berbeda harus dijalani oleh para pebulu tangkis mulai 2018. Para pebulu tangkis ranking 15 besar dunia di nomor tunggal dan 10 besar dunia di nomor ganda harus menjalani setidaknya 12 event turnamen (superseries, superseries premier, dan atau di bawahnya) agar mudah untuk masuk ke dalam ranking Dubai Superseries Final di akhir tahun. Jika mangkir, mereka akan dikenakan sanksi oleh BWF.
Berikut kategori baru yang disusun oleh BWF mengutip dari Sportskeeda.