net

Kangen-kangenan Mantan Jawara Bulutangkis

Minggu, 12 Mei 2024 | 17:10 WIB
Mantan pebulutangkis DIY berkumpul untuk kangen-kangenan. (Haryadi)


Krjogja.com Yogya - Sejumlah mantan pebulutangkis Yogya, Minggu (12/05/2024) berkumpul di Warung Soto Sapi Rempah, Bintaran, Yogya. Para pebulutangkis di era tahun 70-an dan 80-an itu, kangen-kangenan sambil memperbincangan dinamika bulutangkis Yogya dan nasional.

Tercatat ada nama Kaling, Sunarno, Dani Yulianto, Dono I, dan Joko. Mereka merupakan pebulutangkis Yogya yang pada tahun 70-an hingga 80-an cukup merajai khasanah bulutangkis Yogya. Bahkan, nama Sunarno dan Dani Yulianto sempat mencicipi ketatnya persaingan bulutangkis nasional.

Baca Juga: Penantanganan Nota Kesepahaman KADIN DIY dengan PT Tripower Solar Nusantara

Pada zamannya, mereka berada dalam satu wadah, yakni Persatuan Bulutangkis (PB) Sinar Mataram Yogyakarta. Era tahun 70-an, PB Sinar Mataram merupakan salah satu klub tersohor, selain PB Setia Kawan, PB Mensacosa, PB AEC, PB Pancinf, dan PB Elang. Dari klub bulutangkis inilah lahir pebulutangkis andal yang sempat mengisi peta perbututangkisan nasional.

Satu hal yang patut mendapat acungan jempol adalah Dani Yulianto, yang sempat menjadi pelatih salah satu klub elit di Jakarta dan Timnas Bulutangkis Thailand. Salah satu hasil gembelengan Dani Yulianto adalah R Intanon yang pernah menduduki ranking atas dunia. Setelah itu, tahun 2010 Dani Yulianto kembali ke Indonesia, kini ia bolak-balik Magelang-Yogya. "Itu lintasan sejarah setelah saya tidak lagi aktif sebagai pemain," ujar Dani Yulianto.

Baca Juga: Sempat Bikin Panik Warga, Pipa Jaringan di PG Tasikmadu Terbakar

Hal sama juga dilakukan oleh Sunarno. Pebulutangkis ini semasa yunior maupoun senior menjadi andalan DIY di berbagai kejuaraan nasional. Semasa aktif sebagai pemain, Sunarno terjun di sektor tunggal dan ganda. Setelah pensioun sebagai pemain, Sunarno menukuni kepelatihan. Salah satu anak didiknya, Sigit Bhudiarto berhasil menjadi pemain nasional dan internasional. Tangan dinginnya juga berhasil mengangkat sejulah pemain muda untuk berkiprah di level nasional."Merupakan kehormatan tersendiri, saya mampu menangani pemain yang akhirnya masuk dalam radar bulutangkis nasional,: ujar Sunarno.

Dari sejumlah nama itu, tenru tidak bisa ditinggal nama Kaling. Di masa kejayaannya, Kaling merupakan pelatih yang cukup disegani dan dihormati oleh anak didiknya. Kaling saat itu fokus menangani pemain-pemain muda yang potensial. Pelatih yang bisa dikatakan awr muda ini, kini lebih memilih menaikmati 'hari tuanya' dengan kegiatan ringan, tetapi berorientasi pada kesehatan dan kebugaran.

Baca Juga: Menag Apresiasi Pemerintah Saudi Tambah Layanan Fast Track Jemaah Haji

Menurutnya, di usia yang sudah memasuki kepala 7, tidak boleh memaksakan diri dalam segala hal, termasuk dalam olahraga. Olahraga cukup untuk menjaga stamina saja, semisal jalan kaki atau bersepeda. Untuk olehraga bulutangkis, dilakukan sekadar rekreasi. "Jangan memaksakan diri ketika bermain bulutangkis layaknya kita masih berusia 30 tahun," ujar Kaling. (Hrd)

 

Tags

Terkini

Imran Berhasil Revans Atas Pramod Bhagat

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:45 WIB