KRJogja.com - BANDA ACEH - Petenis DIY, Achad Imam Maruf dan Aditya Hari Sasongko mempersembahkan medali perunggu dari nomor perorangan ganda putra cabang olahraga (cabor) Tenis Lapangan PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.
Keduanya gagal mempersembahkan medali emas setelah kalah di babak semifinal, Kamis (19/9/204). Dalam pertandingan di Lapangan Tenis Kompleks Stadion Harapan Bangsa (SHB), Achad Imam/Aditya Hari Sasongko kalah dua set langsung dari pasangan Jawa Timur, Christoper Rungkat/David Susanto.
Imam/Aditya memberikan perlawanan bagus di set pertama. Keduanya memaksakan skor imbang 2-2. Namun setelahnya, Christo/David makin dominan. Mereka dengan cepat mendapat poin demi poin mengandalkan penempatan bola yang terarah. Set pertama, Imam/Aditya kalah 3-6.
Baca Juga: Hari Ini Terjadi Perobekan Bendera Belanda di Hotel Yamato, 79 Tahun Lalu
Set kedua, Imam/Aditya kesulitan memberikan perlawanan. Serve kencang Christo beberapa kali sulit dikembalikan. Mengandalkan pukulan dari base line tak memberikan cukup peluang untuk mencetak poin. Imam/Aditya menyerah 1-6 di set kedua.
Akbar Hasibuan, Pelatih Tenis Lapangan DIY usai laga mengatakan, di PON XXI Aceh - Sumatera Utara 2024, Tenis Lapangan menyumbangkan dua medali perunggu dari perorangan ganda putra dan beregu putra.
"Kami menilai ini capaian yang bagus. Lebih dari 16 tahun, DIY tidak pernah meraih medali kategori beregu maupun perorangan putra. Dua perunggu pun sudah sesuai dengan target kami," ungkap Akbar Hasibuan.
Ia menambahkan, raihan prestasi dua perunggu di PON diharapkan dapat memacu petenis muda di DIY untuk terus semangat berlatih.
Baca Juga: Data Pajak Petinggi Negara RI Diduga Bocor, Kok Bisa?
"Kami berharap ini bisa meningkatkan gairah, memacu semangat petenis muda di DIY untuk berlatih dan berkompetisi," sambung Akbar.
Soal hasil laga semifinal, Akbar menilai lawan yang dihadapi Imam/Aditya memang di atas level keduanya. "Christo berada satu level di atas kita. Jadi mendapat medali perunggu sudah sangat bagus bagi kami," tambahnya. (Yud)