Tolak Lepas Pemain ke Timnas, Hal ini Harus Diperhatikan Pelatih Asing

Photo Author
- Minggu, 20 Agustus 2023 | 12:40 WIB
ilustrasi sepakbola
ilustrasi sepakbola


Krjogja.com - Jakarta - Pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni berharap pelatih asing yang bekerja di Tanah Air ke depannya memahami budaya dan psikologi masyarakat Indonesia. Dia merujuk penolakan dua klub Liga 1 Persija Jakarta dan PSM Makassar, yang sama-sama ditangani nakhoda impor, melepas pemain untuk mengikuti Piala AFF U-23 2023.

Thomas Doll (Persija) dan Bernardo Tavares (PSM) tidak mau melepas Rizky Ridho dan Dzaky Asraf karena Piala AFF U-23 bukan kompetisi resmi FIFA.

Kusnaeni menilai keputusan mereka tidak salah secara formal. Namun, dia merasa Doll dan Tavares belum memahami situasi di Indonesia.

"Ketika seorang pelatih bekerja di sebuah negara, satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah dia harus paham budaya di mana dia berada," kata Kusnaeni saat dihubungi pewarta.

"Jika dia mengerti budaya olahraga sepak bola di Indonesia, dia akan paham bahwa orang Indonesia saat ini tidak mimpi main di Piala Dunia atau juara Piala Asia. Orang Indonesia masih menganggap penting gelar Piala AFF di level apapun," tambahnya.

Psikologis itu ada karena masyarakat Indonesia sadar tim nasional masih di level Asia Tenggara. "Orang-orang asing yang bekerja di Indonesia, termasuk pelatih sepak bola, perlu paham bahwa dalam kultur sepak bola Indonesia, menjadi pemenang di level Asia Tenggara masih sangat penting," ujar Kusnaeni.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X