Bidik Tiket 16 Besar Piala Dunia U-17 2023, Timnas Indonesia Diminta Waspadai Maroko

Photo Author
- Rabu, 4 Oktober 2023 | 15:05 WIB
Piala Dunia U-17 resmi akan digelar di Indonesia. PSSI dan FIFA akan mengecek kembali stadion yang akan digunakan untuk perhelatan dua tahunan itu (AFP/Miguel SCHINCARIOL)
Piala Dunia U-17 resmi akan digelar di Indonesia. PSSI dan FIFA akan mengecek kembali stadion yang akan digunakan untuk perhelatan dua tahunan itu (AFP/Miguel SCHINCARIOL)


Krjogja.com - Jakarta- Timnas Indonesia U-17 diminta mewaspadai Maroko dalam persaingan Grup A Piala Dunia U-17 2023. Kabbar mengeklaim sejumlah pemain dari negara tersebut banyak menghabiskan waktu untuk berlatih di Prancis, sehingga kualitasnya dapat menjadi batu sandungan buat Garuda Asia yang mengincar tiket 16 besar.

Sebagaimana diketahui, Indonesia memang sudah dipastikan tergabung dalam Grup A Piala Dunia U-17 2023 bersama Maroko, Ekuador, dan Panama. Tim racikan Bima Sakti nantinya akan bermarkas di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, dan dijadwalkan memulai persaingan pada 10 November mendatang.

Meski drawing seolah menyiratkan Timnas Indonesia U-17 selamat dari grup neraka, Garuda Asia diprediksi bakal tetap menghadapi tantangan berat di fase penyisihan. Selain karena keberadaan Ekuador, Maroko juga menjadi negara yang berpotensi menyulitkan Merah Putih di turnamen sepak bola muda bergengsi.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir pun mengimbau Iqbal Gwijangge dan kawan-kawan untuk waspada terhadap performa Maroko. Mereka diharapkan tak menganggap remeh penampilan negara Afrika itu jika ingin mengamankan langkah menuju fase knock-out.

"Maroko, saya rasa dari deteksi, ini banyak pemain yang berlatih di Prancis. Kita tahu sepak bola Prancis salah satu tempat yang diakui FIFA mempunyai banyak talenta muda, salah satu negara yang bisa menghasilkan pemain muda terbaik di dunia," ujar Erick Thohir saat menghadiri konferensi pers pengumuman SCM sebagai official broadcaster Piala Dunia U-17 2023 di SCTV Tower, Senayan, Jakarta pada Selasa (3/10/2023).

"Jadi kalau itu benar, dari intelligence kita banyak pemain Maroko yang berasalkan Prancis, artinya tidak bisa dianggap remeh. Kalau kita bisa seri atau menang, kita tentu ingin paling tidak juara atau nomor 2 di grup sehingga crossing-nya lebih menguntungkan," tambah dia. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X